SUKABUMIUPDATE.com - Film Sejauh KuMelangkah karya Sutradara Ucu Agustin hadir dalam versi inklusif dengan deskripisi audio untuk penonton dengan difabel netra dan tuli. Ucu Agustin meluncurkan film ini menggandeng Minikino pada 18 November 2020. Akhirnya komunitas difabel pun bisa menikmati karya Ucu ini.
Melansir Tempo.co, film Peraih Piala Citra 2019 untuk kategori dokumenter pendek terbaik ini, dirilis September 2019 di Indonesia Forum Film New York, Amerika Serikat.
Film ini sempat berkeliling di beberapa festival film internasional serta telah melakukan pemutaran publik baik di Indonesia maupun Amerika Serikat. Pendistribusian film ini sayangnya sempat terhalang wabah Covid pada Maret 2020. Bekerja sama dengan Minikino (Minikino.org).
Film Sejauh KuMelangkah yang bercerita tentang persahabatan dua remaja tunanetra di dua negara—Indonesia dan Amerika Serikat, akan meluncurkan versi baru yang dilengkapi dengan audio description, atau biasa disingkat AD, dan closed caption, atau biasa disingkat sebagai CC.
Audio description adalah versi yang dipersembahkan untuk penonton tuna netra. Dengan AD, kesempatan dan akses bagi para tunanetra untuk menikmati film, terbuka dan setara dengan para penonton lainnya yang bisa melihat.
Pengalaman menonton bersama antara para penonton tunanetra dan mereka yang melihat ini, diharapkan menjadi kesempatan unik dan bisa membuka diskusi baru dalam memberi makna yang lebih mendalam tentang semangat inklusif dan hak-hak difabel yang dikampanyekan dalam film.
"Semoga ini bisa menginspirasi produksi film lainnya di Indonesia, karena komunitas difabel adalah kelompok konsumen yang belum terlalu diperhatikan dalam gerak industri film di Indonesia," ujarnya Edo.
Ucu Agustin menyambut senang bisa bermitra dengan Minikino, terutama bisa memberikan akses untuk komunitas penonton difabel. Selama ini orang dengan disabilitas netra menikmati film dengan bioskop bisik. Kini industri film sudah mulai diharuskan untuk menambahkan versi deskripsi audio untuk penonton yang tidak komunitas difabel. Di Indonesia pun tindakan ini menjadi kontribusi dari para pelaku usaha film untuk mewujudkan masyarakat yang inklusif.
Ucu menyatakan, versi AD dari film Sejauh KuMelangkah adalah mimpinya sejak awal membuat film ini. “Baru kini terwujud berkat kerjasama dengan Minikino,” ujar Ucu.
Peluncuran Sejauh KuMelangkah dilakukan dalam bentuk pemutaran inklusif selama bulan November 2020 di Bali. Rangkaian pemutaran film ini dilakukan dengan menggandeng Minikino dan Yayasan Kino Media sebagai organisasi penyelenggara dan berkolaborasi dengan beberapa venue-venue pemutaran di Bali.
Acara perdana dilakukan di MASH Denpasar Art House Cinema pada Rabu 18 November 2020. Kemudian akan disusul dengan pemutaran di Uma Seminyak (Rabu, 25 November 2020) dan Rumah Film Sang Karsa di Buleleng untuk menjangkau masyarakat di Bali Utara (Sabtu, 28 November 2020).
Bersamaan dengan rangkaian pemutaran khusus undangan, versi AD dan versi orisinal film ini juga akan diputar untuk penonton umum. Di minggu ketiga dan keempat November, direncanakan film ini akan menjadi bagian dari konten reguler Bioskopan (Bioskopan.com) bergantian dengan konten film-film lainnya yang ditayangkan dengan memungut donasi.
Selain kampanye hak disabilitas dan inklusivitas, peluncuran versi audio description Sejauh KuMelangkah juga merupakan bagian dari kampanye kesadaran hak cipta kepada masyarakat. Ini terkait dengan dengan proses hukum yang sedang berjalan antara sutradara Ucu Agustin dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga TVRI dan USeeTV.
Sejak 2 Oktober 2020, film ini menjadi sorotan publik dan media karena somasi pelanggaran hak cipta yang dilayangkan ke ketiga lembaga: Kemendikbud, TVRI, dan USeeTV (Telkom).
Sumber: Tempo.co