SUKABUMIUPDATE.com - Vitamin D jadi salah satu nutrisi yang paling banyak dicari selama pandemi Covid-19. Vitamin ini sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan tubuh secara keseluruhan, dan secara khusus menjaga tulang dan gigi sekaligus menjaga kesehatan otot.
Vitamin D juga dapat menurunkan risiko terinfeksi virus corona, menurut klaim beberapa ilmuwan. Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, sekitar 80 persen dari semua pasien COVID-19 disebut kekurangan vitamin D.
Beberapa negara empat musim menyiapkan suplemen vitamin D secara nasional untuk orang-orang yang rentan secara klinis di musim dingin. Beruntungnya, Indonesia yang mendapat sinar matahari sepanjang tahun cenderung lebih mudah mendapatkan vitamin ini.
Tetapi, jika ingin mengonsumsi suplemen vitamin D, sebaiknya hindari dosis yang terlalu tinggi. Mengkonsumsi terlalu banyak suplemen dalam waktu singkat dapat menyebabkan hiperkalsemia, menurut National Health Service (NHS) Inggris seperti dikutip dari Tempo.co, Rabu, 18 November 2020.
Hiperkalsemia merupakan kondisi ketika tubuh memiliki terlalu banyak kalsium, yang bisa melemahkan tulang dan bahkan dapat merusak ginjal.
NHS menyarankan konsumsi vitamin D per hari tidak lebih dari 100 mikrogram. "Mengonsumsi terlalu banyak suplemen vitamin D dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan terlalu banyak kalsium menumpuk di dalam tubuh. Ini bisa melemahkan tulang dan merusak ginjal dan jantung. Jangan mengonsumsi lebih dari 100 mikrogram [4.000 IU] vitamin D sehari karena bisa berbahaya,” demikian pernyataan NHS.
Aturan ini juga berlaku untuk orang dewasa, termasuk wanita hamil dan menyusui serta orang tua, dan anak-anak berusia 11 hingga 17 tahun. Bagi kebanyakan orang, 10 mikrogram vitamin D sudah cukup, tambahnya.
Anak-anak (di bawah 10 tahun) harus menghindari konsumsi lebih dari 50 mikrogram suplemen vitamin D dalam satu hari.
Beberapa orang mungkin memiliki kondisi medis yang membuat mereka kesulitan mendapatkan vitamin D. Dalam kasus ini, Anda harus berbicara dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi.
Selain dari suplemen, vitamin D bisa diperoleh dengan berjemur di bawah sinar matahari langsung. Matahari mendorong tubuh untuk memproduksi vitamin D3 secara alami.
Sebagai alternatif, Anda bisa menambah vitamin D dengan makan lebih banyak ikan, telur, atau jamur.
Sumber: Tempo.co