SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus menjelaskan tindak kriminalitas begal terhadap pesepeda yang saat ini marak terjadi, penyebabnya tak terlepas dari kebiasaan pesepeda itu sendiri. Kebiasaan itu seperti misalnya menaruh ponsel di tempat yang mudah terlihat dan pesepeda melintas di jalur yang sepi.
"Jangan cari rute yang sepi,” kata Yusri, Selasa, 3 November 2020. Sekitar pukul 06.00 hingga 09.00 adalah waktu yang paling banyak begal sepeda yang dilaporkan kepada polisi.
Dilansir dari Tempo.co, selain harus cermat memilih rute dan menghindari membawa barang yang dapat memancing kejahatan, Yusri menyarankan pesepeda memilih waktu yang tepat untuk gowes. Dari beberapa laporan yang diterima polisi, korban mengalami begal saat bersepeda malam hari.
Yusri tidak menyarankan warga bersepeda terlalu pagi, apalagi jika sendirian. “Habis subuh (jangan) jalan sendiri di tempat sepi."
Para pesepeda disarankan untuk jalan berombongan. "Kalau bersepeda ramai-ramai, enggak akan dibegal.” Dengan begitu, tidak akan ada niat dan kesempatan bagi begal.
Hingga akhir Oktober 2020, Kepolisan Daerah Metro Jaya telah menerima 14 laporan tindak pidana pembegalan sepeda di Jakarta. Yusri mengatakan pihaknya menduga jumlah korban lebih banyak dari itu, namun para korban enggan melapor ke polisi.
Polisi bersama TNI dan Pemerintah DKI telah membuat tim khusus untuk menjaga para pesepeda dari begal. Tim khusus itu kerap berpatroli di jalur yang dilewati para pesepeda.
Sumber: Tempo.co