SUKABUMIUPDATE.com - Memanaskan makanan sudah jadi kebiasaan bagi masyarakat perkotaan. Entah karena kesadaran untuk tidak membuang-buang makanan atau tidak memiliki waktu untuk memasak makanan segar.
Banyak yang mengatakan bahwa makanan tidak boleh dipanaskan lebih dari sekali, tapi ada juga yang mengatakan tidak masalah memanaskannya lebih dari sekali itu. Jadi, seperti apa praktik yang baik untuk memanaskan makanan?
Melansir Tempo.co dari Times of India, Jumat, 30 Oktober 2020, memanaskan makanan aman jika dilakukan sesekali, tapi dapat menyebabkan masalah jika dilakukan setiap hari. Memanaskan dan mengonsumsi sisa makanan dapat menyebabkan keracunan makanan juga. Gejala biasanya berupa muntah, diare, dan kram perut.
Jadi, haruskah menghindari memanaskan makanan? Jawabannya tergantung pada jenis makanan. Meskipun Anda harus mengonsumsi sisa makanan dalam waktu 24 jam, ada beberapa jenis makanan yang dilarang untuk dipanaskan kembali.
Sebaiknya memanaskan makanan hanya dilakukan sekali agar tidak menimbulkan masalah. Hal lain yang perlu dipastikan adalah cara menyimpan makanan dengan benar.
Sebelum menyimpan sisa makanan di lemari es, pastikan sudah benar-benar dingin. Memasukkan makanan panas ke dalam lemari es dapat meningkatkan zat potensi racun saat memanaskannya kembali.
Untuk memanaskan makanan, umumnya orang menggunakan microwave. Tapi ternyata itu bukan cara paling aman karena panasnya tidak merata sehingga masih ada area dingin di makanan tempat bakteri dapat berkembang biak.
Jika Anda ingin memanaskan kembali, pastikan semua terkena panas. Temperatur tinggi tidak hanya membunuh bakteri tetapi juga membuat sisa makanan Anda layak untuk dikonsumsi. Untuk ini, sebaiknya gunakan wajan, nyalakan api dan biarkan mendidih sebentar.
Tapi ada beberapa makanan tertentu yang tidak boleh dipanaskan lagi. Selain menghilangkan nutrisinya, memanaskan makanan ini dapat menyebabkan racun meningkat karena bakteri saat penyimpanannya.
Jenis makanan yang tidak boleh dipanaskan antara lain kentang, daging matang, seafood, nasi, pasta, bit, jamur, telur, saus yang mengandung susu atau krim dan produk kedelai.
Sumber: Tempo.co