SUKABUMIUPDATE.com - Para pekerja kreatif seharusnya tidak diam, melainkan terus memutar otak untuk tetap berkarya. “Apapun yang terjadi, kolaborasi dan kreativitas tidak boleh berhenti. Ini saatnya teman-teman kreatif harus menunjukan mampu beradaptasi dalam segala situasi agar dapat terus produktif,’ kata Maman Nugraha, seorang pegiat literasi yang diundang sebagai narasumber di Webinar Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Jumat kemarin, (16/10/2020).
Dikutip dari covid19.go.id, pria yang akrab disapa Kang Maman ini membagikan ‘rumus 7K’ jika ingin bertahan pada situasi apapun, termasuk pandemi. Rumus 7K itu kemampuan ‘komunikasi’ yang baik secara oral maupun tulisan, ‘kreativitas’, ‘keingintahuan’ yang tinggi, ‘kritis’ dalam berpikir, ‘kolaboratif’, kemampuan untuk beradaptasi, dan kemampuan menganalisis.
Beradaptasi menjadi hal fundamental di masa pandemi. Maman menjadikan dirinya sebagai contoh. Ia menerbitkan delapan buku di saat seperti ini. Karya ini hasil kolaborasi dengan generasi milenial. Contoh bentuk kreativitas lainnya yang sedang tren misalnya munculnya tanaman ‘Monstera Obliqua’ atau ‘janda bolong’. Harga jualnya hingga puluhan juta rupiah.
Selain 7K, Kang Maman menambahkan rumus lagi, yaitu 5R untuk dunia literasi. Kreativitas muncul karena kamu ‘reader’ atau pembaca yang baik, punya kemampuan ‘riset’ yang tajam, ‘reliabel’ atau tinggi presisi, punya sudut pandang yang berbeda atau ‘reflektif, serta terus menulislah ‘write’ secara benar.
Ok, 7K dan 5R, hasilnya kreativitas, seperti Kang Maman. Silakan mencoba!
Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.