SUKABUMIUPDATE.com - Pengesahan Omnibus Law RUU Cipta Kerja oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah memicu banyak reaksi negatif dari publik. Tak hanya mengomel lewat media sosial, para buruh dan mahasiswa pun turun ke jalan untuk melakukan demonstrasi.
Meski digunakan sebagai bentuk aspirasi rakyat, unjuk rasa di tengah pandemi Covid-19 sangatlah berisiko sebab akan meningkatkan penyebaran virus corona, mengingat sulitnya para demonstran menjaga jarak setidaknya 2 meter dari yang lain.
Lalu, adakah cara terbaik agar demo tetap bisa dilakukan tanpa membuat terjangkit Covid-19? Ahli Epidemiologi di Universitas Boston, Eleanor Murray, seperti dilansir dari Tempo.co pun membagikan beberapa tips.
Pertama, ia mengimbau agar alat pelindung diri seperti masker dan kacamata senantiasa digunakan.
“Saat melakukan unjuk rasa, percikan air liur sangat kuat akibat orang-orang yang terus berteriak. Karena virus corona bisa masuk lewat mata, hidung, dan mulut, kenakanlah pelindung utama pada area-area tersebut,” katanya.
Membawa perlengkapan untuk menjaga tangan tetap bersih juga disarankan Murray. “Pastikan ada air bersih, pembersih tangan seperti sabun atau hand sanitizer, dan tisu di tas. Seluruhnya sangat berguna agar area tangan yang mungkin kotor menjadi tetap bersih,” jelasnya.
Kepala penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas di Buffalo, Amerika Serikat, Thomas A. Russo, juga mengingatkan pentingnya berkelompok namun kecil saja. Sebaliknya, hindari kerumunan orang yang terlalu banyak lantaran kita tak tahu kondisi fisik mereka.
“Kalau bepergian dengan teman, tetap bersama mereka dalam jumlah kecil agar risiko penyebaran virus menjadi lebih rendah,” katanya, seperti dilansir dari situs The Conversation.
Terakhir dan paling penting, jangan sekalipun memaksakan pergi saat kondisi fisik tidak dalam keadaan prima.
“Untuk melawan virus corona, Anda harus memiliki imunitas tubuh yang baik. Jika sebelum berangkat merasa lemas, mudah lelah, sedikit demam atau flu, sebaiknya tinggal di rumah karena itu menandakan kekebalan tubuh yang lemah,” ujarnya.
Sumber: Tempo.co