SUKABUMIUPDATE.com - Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RSUD dr. Iskak Tulungagung, dr. Fitrianti Suciati Laitupa, Sp.Jp, menyatakan penderita jantung menjadi satu dari dua kelompok paling berisiko jika terpapar Covid-19.
"Virus ini menyerang saluran pernapasan manusia, kemudian ke paru-paru lalu ke jantung. Terlebih pada orang tua di usia lanjut, atau orang yang mempunyai penyakit bawaan terlalu berisiko," kata Fitrianti di Tulungagung, Sabtu, 3 Oktober 2020.
Kata dia, penyakit jantung adalah salah satu masalah kesehatan yang sangat berkaitan erat dengan virus corona (Covid-19).
Ketika jantung sudah bermasalah, virus ini akan sangat mudah masuk lalu akan merusak bagian saluran saraf jantung sehingga menjadi ketidakstabilan fungsi jantung.
"Di era pandemi Covid-19 ini sangat berisiko pada penderita penyakit jantung. Oleh karena itu sangat penting untuk tetap menjaga kesehatan jantung," katanya.
Fitrianti menjelaskan, terdapat risiko yang bisa menyebabkan kefatalan saat seorang penderita jantung terinfeksi virus corona. Ada tiga pemburukan kondisi organ jantung yang bisa terjadi, yaitu;
Pertama, (virus) menginfeksi jantung dan mempengaruhi fungsi jantung sehingga harus bekerja lebih keras. Akibatnya, detak jantung menjadi cepat.
Kedua, virus akan merusak sel otot jantung yang menyebabkan peradangan jantung (miokarditis atau radang otot jantung).
Kondisi ini apabila terjadi, efeknya dapat melemahkan dan merusak sistem ‘kelistrikan’ jantung. Kondisi itu akan membuat jantung lebih sulit untuk memompa darah dan menyebabkan irama jantung yang tidak normal.
"Dan ketiga, menyebabkan 'tromboemboli' semacam pembekuan pembuluh darah paru berupa gumpalan darah yang kemudian akan menyumbat pembuluh darah dan menghambat aliran darah ke jaringan di paru-paru sehingga menyebabkan kematian jaringan paru-paru," katanya.
Fitrianti mengingatkan terdapat beberapa kondisi seseorang harus ke rumah sakit apabila mengalami gangguan pada jantung.
Ada empat kondisi darurat yang dialami, mulai dari nyeri dada sebelah kiri, sesak napas, keluar keringat dingin, dada berdebar.
"Bila terjadi seperti ini sebaiknya meminta pertolongan darurat medis rumah sakit. Sambil menunggu ambulans datang, pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah pasien harus tenang dan melakukan tarikan napas panjang dengan duduk rileks," katanya.
Sumber: Tempo.co