5 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Menggunakan Perawatan Rambut

Jumat 02 Oktober 2020, 20:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Masa pandemi corona telah memengaruhi banyak orang untuk memotong rambut mereka sendiri, menggunakan masker rambut DIY, minyak, dan banyak lagi. Tetapi sebelum Anda mulai menggunakan perawatan rambut DIY atau Do It Yourself, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Bahkan beberapa bahan kandungan dapat bisa menjadi sangat salah dan merusak kulit kepala dan rambut Anda. Melansir laman Times of India, berikut ini beberapa kesalahan yang harus dihindari saat menggunakan perawatan rambut yang diramu sendiri di rumah. 

1. Tidak melakukan uji tempel

Satu aturan sangat penting yang harus diperhatikan ketika Anda mencoba sesuatu yang baru untuk kulit dan rambut Anda adalah selalu menguji bahan-bahan baru pada sebagian kecil kulit atau rambut Anda. Saran ini juga berlaku untuk semua jenis bahan alami yang mungkin ingin Anda gunakan. Mungkin ternyata Anda alergi terhadap sesuatu yang belum Anda ketahui. Jadi selalu pilih untuk melakukan uji tempel terlebih dahulu.

2. Tidak mengencerkan bahan dengan kandungan yang kuat 

Minyak pohon teh. minyak esensial dan cuka sari apel adalah komponen yang sangat populer untuk masker rambut yang bagus. Tetapi Anda perlu mencairkannya dengan benar. Jika tidak, bahan-bahan tersebut akan menyebabkan luka bakar, iritasi dan juga rambut rontok. Jadi pastikan Anda selalu membaca sedikit tentang cara mengencerkan bahan yang kuat.

3. Bahan yang tidak sesuai untuk jenis rambut

Saat Anda ingin menggunakan bahan alami untuk perawatan rambut, Anda harus teliti dengan jenis rambut dan jenis bahan yang cocok untuk Anda. Mungkin bahan yang Anda gunakan untuk masker rambut buatan sendiri bahkan tidak cocok untuk sebagian besar jenis rambut. Anda membuang-buang waktu dan merusak rambut Anda karena tidak mengetahui fakta-fakta ini. Jadi bantulah diri Anda sendiri dan teliti lebih banyak tentang jenis rambut Anda dan bahan-bahan yang ingin Anda gunakan.

4. Menggunakan pijatan yang berlebihan 

Pijat kulit kepala yang merangsang harus dibatasi hanya sekali atau dua kali seminggu. Ini meningkatkan sirkulasi darah Anda dan menghasilkan rambut yang kuat dan sehat. Namun jika Anda terlalu agresif dengan pijatan Anda, maka akan mengakibatkan rambut rontok. Pijatan lembut melibatkan lebih banyak rangsangan daripada hanya menggosok dan tidak boleh berlangsung lebih dari 5-10 menit.

5. Tidak memperhatikan jenis rambut

Meminyaki rambut adalah ide yang sangat bagus. Namun Anda perlu memahami jenis rambut Anda terlebih dahulu. Jika Anda memiliki kulit kepala berminyak, rambut Anda tidak membutuhkan minyak ekstra karena akan menyumbat pori-pori. Jika Anda memiliki kulit kepala yang kering, Anda dapat menggunakan minyak secukupnya dan jangan sampai sulit untuk menghilangkannya di kemudian hari. Keramas berlebihan dan gesekan terus-menerus dapat menyebabkan rambut rontok dan kualitas rambut rusak.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 19:00 WIB

Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Ketahui 4 Hal Berikut Ini!

Donor Jantung adalah orang yang memberikan jantungnya untuk transplantasi kepada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Perhatikan 4 Hal Berikut. (Sumber : Freepik/freepik)