SUKABUMIUPDATE.com - Selama pandemi Covid-19, berbagai kegiatan baru telah dilakukan masyarakat guna menghabiskan waktu luang. Salah satu di antaranya adalah urban farming atau berkebun dengan ruangan terbatas. Apakah Anda salah satu orang mulai bercocok tanam?
Dilansir dari Tempo.co, sebaiknya, urban farming dikerjakan dengan cara yang benar agar tumbuhan bisa berkembang dengan besar dan sehat. Pasalnya masih banyak sekali orang yang salah dalam bercocok tanam.
Sebagai bentuk pelajaran agar kesalahan serupa tidak dilakukan, pemilik usaha yang berfokus menjual berbagai jenis tanaman serta kebutuhan berkebun secara umum, Nanem Taneman, Adawiyah Riwan pun membagikan beberapa pencerahan.
Pertama, ia mengatakan bahwa masih banyak orang yang membeli tanaman jenis rumahan namun benar-benar membiarkannya terus di dalam ruangan. Padahal, tanaman pada dasarnya makhluk hidup seperti manusia yang juga membutuhkan udara segar dan paparan sinar matahari juga.
“Misalnya, bawa tanaman ke halaman rumah pada pagi hari sebelum jam 10 pagi atau sore hari. Tinggal selama 10-15 menit, lalu dimasukkan lagi. Ini untuk mendukung proses fotosintesis sekaligus menjaga agar tidak cepat layu,” katanya dalam webinar Urban Farming pada 25 September 2020.
Kesalahan lain yang tak boleh dilakukan lainnya adalah menyiram tanaman setiap hari. Adawiyah mengatakan bahwa banyak sekali orang yang saking senangnya baru bercocok tanam langsung menyiram pada pagi, sore, malam hari, bahkan setiap hari.
Hal tersebut tidak disarankan karena akan mempercepat tumbuhnya jamur di sekitar akar, batang dan daun. “Yang benar, menyiram tanaman cukup dua atau tiga kali seminggu. Karena tanaman ini pintar, dia sudah punya cadangan air sehingga tidak perlu berlebihan disiram terus,” katanya.
Terakhir, memilih pot yang terlalu kecil juga sering menjadi kesalahan lainnya. Ia menjelaskan bahwa banyak orang ingin menonjolkan tumbuhan yang lebat sehingga memilih pot kecil. Padahal ini akan mengganggu pertumbuhan tanaman itu sendiri.
“Jangan karena (tanaman) ingin terlihat besar, lalu kita paksakan ke pot yang kecil ya. Karena pot yang terlalu kecil akan membuat tanaman sulit menyerap nutrisi dalam tanah. Akar tanaman juga jadi nggak bisa berkembang dengan sempurna. Pada akhirnya bisa layu, kan sayang,” katanya.
Sumber: Tempo.co