SUKABUMIUPDATE.com - Ada beragam penyebab wajah bengkak, seperti alergi, terlalu banyak menangis, penyakit tertentu, hingga cedera. Sebb itu, cara mengatasinya pun bisa berbeda-beda. Pada beberapa kondisi, wajah bengkak merupakan pertanda gangguan kesehatan yang serius. Jika bengkak timbul karena alergi, maka Anda harus segera memeriksakannya ke dokter sebelum terjadi reaksi alergi yang lebih parah.
Cara mengempiskan wajah yang bengkak dapat dilakukan sendiri di rumah. Namun ada juga yang perlu bantuan medis dari dokter. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Cara menghilangkan bengkak di wajah yang tepat sesuai penyebabnya
1. Kompres es
Menempelkan kompres es adalah cara menghilangkan bengkak di wajah yang paling umum. Langkah ini bisa diaplikasikan pada kondisi wajah bengkak akibat cedera, kurang tidur, alergi, hingga salah makan.Untuk melakukannya, Anda cukup membasahi handuk berbahan lembut dengan air es, lalu mengompreskannya ke bagian wajah yang bengkak. Langkah ini bisa diulangi hingga beberapa kali sampai bengkak berkurang.
2. Kompres hangat
Kompres hangat juga bisa meredakan wajah bengkak. Suhu hangat yang mengenai kulit akan membantu melancarkan sirkulasi cairan di tubuh. Namun, Anda perlu berhati-hati agar tidak menggunakan kompres yang terlalu panas.
3. Banyak minum air putih
Saat dehidrasi, sel-sel tubuh akan mencoba mengambil cairan dari jaringan sebanyak-banyaknya dan menyimpannya. Hal ini bisa menyebabkan wajah terlihat bengkak. Dengan banyak minum air putih, maka kebutuhan cairan di tubuh akan terpenuhi dan sel-sel yang menyimpan air tadi, akan melepas cadangan tersebut dan bengkak pun mereda.
4. Kompres dengan timun
Wajah yang bengkak juga bisa mengecil dengan kompres timun dingin. Untuk membuat kompres tersebut, cukup potong tipis-tipis timun yang sudah didinginkan di kulkas lalu tempelkan di area wajah yang bengkak.
5. Kompres dengan kantung teh
Salah satu cara menghilangkan bengkak di wajah yang alami adalah menggunakan kantung teh celup. Namun, tidak semua teh bisa digunakan untuk metode ini.Sebaiknya, pilih teh yang mengandung cukup banyak kafein seperti teh hitam atau teh oolong.
Untuk melakukannya, cukup seduh teh celup dengan air hangat lalu biarkan suhu kantung teh menurun hingga mencapai suhu ruang. Setelah itu, kompres kantung teh tersebut di area wajah yang bengkak.Kafein yang ada di dalam teh akan membantu mengecilkan pembuluh darah sehingga bengkak di wajah berkurang.
6. Mengurangi konsumsi garam
Terlalu banyak mengonsumsi garam adalah salah satu penyebab paling umum yang menyebabkan wajah bengkak, terutama jika Anda sering mengonsumsi makanan tinggi garam seperti mi instan di malam hari.Kandungan garam yang tinggi pada makanan, bisa membuat tubuh menumpuk cairan berlebih karena natrium dalam garam bersifat menahan air. Hal ini membuat wajah maupun anggota tubuh yang lain bisa terlihat bengkak.
7. Mengonsumsi makanan sehat
Bengkak di wajah juga bisa menandakan adanya peradangan pemicu penyakit. Untungnya, ada makanan yang dapat membantu meredakan peradangan tersebut, seperti buah, sayur, teh hijau, jahe, kunyit, dan cokelat. Makanan-makanan tersebut dapat Anda konsumsi sebagai salah satu cara alami mengempiskan wajah bengkak.
8. Obat antihistamin
Jika wajah yang bengkak disebabkan oleh reaksi alergi ringan, maka Anda bisa mengonsumsi obat antihistamin untuk bantu meredakannya. Namun jika reaksi alergi yang muncul sudah disertai dengan gejala lain seperti pembengkakan mulut dan tenggorokan serta sesak napas, maka segeralah mencari pertolongan medis. Sebab, kondisi tersebut bisa memberikan ancaman serius untuk kesehatan.
9. Obat antiradang
Obat antiradang atau anti-inflamasi seperti NSAID bisa membantu meredakan bengkak di wajah. Obat ini juga sekaligus mampu mengurangi nyeri yang mungkin timbul akibat kondisi ini.
10. Obat antibiotik
Apabila wajah bengkak yang Anda alami disebabkan oleh infeksi bakteri seperti actinomycosis, cellulitis, sinusitis, atau gigi berlubang, maka dokter bisa meresepkan obat antibiotik untuk meredakannya.Obat antibiotik hanya bisa diperoleh melalui resep dokter. Jenis antibiotik juga sangat beragam, sehingga harus disesuaikan dengan bakteri yang menyebabkannya.
Sumber: Tempo.co