SUKABUMIUPDATE.com - Kolesterol tinggi merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang menyerang wanita. Namun, banyak wanita yang berisiko memiliki kolesterol tinggi tapi tidak menyadarinya.
Dilansir dari Tempo.co, kolesterol dalam darah terdiri dari HDL dan LDL, HDL adalah singkatan dari high-density lipoprotein, yakni jenis kolesterol yang digolongkan sebagai kolesterol baik. HDL membawa kolesterol dari bagian lain tubuh kembali ke hati. Hati kemudian membuang kolesterol dari tubuh Anda. Sementara LDL adalah singkatan dari low-density lipoprotein, yang juga dikenal sebagai kolesterol jahat. Alasan mengapa jenis kolesterol ini disebut sebagai kolesterol jahat adalah kadar LDL yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri.
Kandungan kolesterol terlalu tinggi dapat membentuk plak ketika bergabung dengan zat lain dalam pembuluh darah. Kondisi ini mengakibatkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis) yang dapat menyebabkan terjadinya serangan jantung dan stroke.
Secara umum, wanita memiliki kadar kolesterol HDL atau kolesterol baik yang lebih tinggi dibandingkan pria. Hal ini dikarenakan hormon estrogen yang tampaknya berperan dalam meningkatkan HDL. Namun kondisi ini berubah pada saat menopause.
Banyak wanita mengalami perubahan drastis, di mana kadar kolesterol total dan LDL mengalami kenaikan, sementara kolesterol HDL malah mengalami penurunan. Setelah menopause, kadar kolesterol mengalami fluktuasi. Kolesterol juga cenderung meningkat seiring bertambahnya usia wanita. Selain itu, trigliserida (lemak dalam darah) juga lebih berisiko pada wanita dibandingkan dengan pria. Hal tersebut membuat wanita memiliki risiko lebih besar terkena penyakit jantung dan stroke. Tidak hanya itu, faktor genetik dan gaya hidup juga turut memengaruhi.
Sering kali, tidak ada gejala kolesterol tinggi pada wanita yang spesifik sehingga Anda mungkin tidak menyadarinya. Gejala hanya akan muncul setelah kolesterol tinggi menyebabkan gangguan pembuluh darah, seperti nyeri dada (angina), kelemahan atau kebas pada tangan dan kaki, gangguan penglihatan pada salah satu mata serta sakit saat berjalan. Sebab itu, periksalah kolesterol darah secara berkala untuk mengantisipasi berbagai masalah kesehatan.
Apabila kadar kolesterol Anda terbukti tinggi, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Misalnya pemberian obat penurun kolesterol seperti statin didasarkan pada keseluruhan risiko serangan jantung dan stroke. Termasuk faktor nonkolesterol, seperti usia, genetik, tekanan darah, kebiasaan merokok, dan peningkatan gula darah. Jika Anda memiliki kondisi-kondisi tertentu, seperti terdapat penyakit pembuluh darah, terbukti mengalami aterosklerosis dan berisiko tinggi mengalami penyakit jantung. Maka dokter akan meresepkan obat jenis statin untuk pencegahan walaupun nilai LDL Anda normal. Karena obat ini pada dasarnya untuk mengobati plak di arteri.
Anda juga disarankan untuk menjalankan gaya hidup sehat untuk meningkatkan kadar kolesterol sehat dan menurunkan kadar kolesterol jahat. Tidak merokok, berolahraga selama 30 menit setidaknya lima hari atau lebih per minggu. Konsumsi makanan yang dapat menurunkan LDL, seperti buah-buahan, sayur-mayur, protein tanpa lemak, dan serat larut tinggi, seperti kacang-kacangan dan gandum, hindari minuman dengan pemanis, serta konsumsi lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda dalam jumlah yang memadai, seperti yang ditemukan dalam minyak zaitun, kacang-kacangan, dan ikan berlemak seperti salmon.
Sumber: Tempo.co