SUKABUMIUPDATE.com - Meski kasus Covid-19 dengan gejala berat jarang ditemui pada anak-anak, mereka masih bisa menjadi pembawa virus yang menularkan secara diam-diam. Itu sebabnya anak-anak perlu dijaga dari penularan dengan menggunakan perlengkapan pelindung wajah seperti masker dan face shield, serta menjalani protokol sanitasi yang baik.
Melansir Tempo.co, masker wajah dianggap sebagai bentuk perlindungan terbaik terhadap penyakit ini. Sayangnya, tidak mudah meminta anak menggunakan masker dengan baik.
Itulah sebabnya, banyak orang tua yang bergantung pada face shield untuk anak-anaknya. Namun, tahukah yang mana lebih baik memberikan perlindungan untuk anak Anda?
Masker menutupi mulut dan hidung dengan cara yang lebih efektif, sementara face shield sebagai pelindung transparan untuk seluruh wajah. Menggunakan face shield relatif lebih mudah daripada memakai masker, tapi ada celah yang akan membuatnya tidak efektif.
Menurut rekomendasi CDC, "Jika face shield digunakan tanpa masker, pelindung tersebut harus menutupi sisi wajah pemakainya dan meluas hingga ke bawah dagu."
Hal positif dari pemakaian face shield yang tepat adalah mencegah seseorang menyentuh wajah mereka dan menyebarkan kuman. Seperti diketahui, anak-anak sangat suka menyentuh wajah mereka.
Face shiled juga jauh lebih nyaman dan nyaman digunakan dibandingkan dengan masker wajah, sekaligus menciptakan penghalang mata yang dapat mencegah masuknya virus dari selaput mukosa. Pelindung ini juga dapat dicuci dengan mudah lalu dipakai kembali.
Namun, masker tetap dianggap selangkah lebih baik untuk mencegah penularan langsung tetesan pernapasan dari orang yang sakit atau sebaliknya. Sementara, face shield yang tidak rapat menutupi wajah bisa memudahkan kuman masuk.
Tidak ada lembaga kesehatan menyarankan penggunaan face shield saja. Jadi, mengenakan masker wajah bersama dengan face shield bisa menjadi salah satu cara paling efektif untuk menjaga anak-anak Anda aman selama pandemi.
Ajari mereka untuk menjalankan praktik sanitasi yang baik, sering mencuci tangan, dan makan makanan yang sehat.
Sumber: Tempo.co