SUKABUMIUPDATE.com - Pada kondisi tertentu, perasaan rendah diri atau insecure kerap menghantui pikiran. Hal ini dapat menghambat orang untuk maju. Tapi alih-alih mengembangkan diri agar perasaan insecure berkurang, terkadang kita justru berdalih dengan membuat pembenarannya sendiri atau self limiting believe.
"Kadang kita berusaha mendeskripsikan diri sendiri dengan berkata, 'Aku itu orangnya..' seakan kita memahami diri ini orang bertipe seperti apa," kata psikiater dr. Jiemi Ardian, seperti dikutip dari kanal Youtube pribadinya, Selasa (11/8/2020) seperti diwartakan Suara.com.
Mengenal diri sendiri memang baik, kata Jiemi. Namun ada kalanya tindakan itu justru menjebak diri dalam penjelasan pikiran sendiri. Hal itu dinamakan self limiting believe, kepercayaan yang membatasi diri sendiri.
"Dengan bicara 'Aku itu.. aku memang..', kita telah membatasi pertumbuhan dan perkembangan diri sendiri dengan kepercayaan pada pikiran kita sendiri," ucapnya.
Jiemi mencontohkan, salah satu yang sering diucapkan banyak orang adalah 'Aku itu orangnya pemalu, jadi gak bisa ngomong di depan orang'. Menurut Jiemi, ucapan itu secara tidak langsung telah memberi label pada diri sendiri yang sebenarnya belum tentu menjadi identitas sepenuhnya.
Tetapi self limiting believe telah menjebak diri bahwa 'pemalu' memang menjadi bagian dari identitas diri. Sehingga setiap kali ada kesempatan untuk bicara di depan umum, selalu menjadikannya tameng untuk enggan melakukannya.
"Tidak bisa bicara di depan umum itu bukan diri kita. Kita mengidentifikasi diri menjadi sosok yang demikian sehingga terlanjur percaya, 'aku orangnya pemalu, aku orangnya nggak bisa bicara depan umum'. Walaupun Sebenarnya bukan diri kita," ujarnya.
Pada konsep fixed mindset, kondisi itu akan menyebabkan orang jadi mudah menyerah, jelas Jiemi. Sehingga yang perlu dilakukan dengan menerapkan konsep growth midset atau menyadari bahwa segala nilai apa pun dalam diri tidak hadir begitu saja. Tetapi butuh usaha yang dilakukan untuk menumbuhkan diri.
"Mari kita awasi baik-baik ketika diri mengatakan, 'saya itu orangnya..' Jangan-jangan saat kita bicara itu, sebenarnya sedang terjebak pada fixed mindset, pada self limiting believe dan itu menghambat kita untuk maju," pungkasnya.
Sumber: Suara.com