Suka Berkemah? Ini Tips Agar Tetap Aman dan Nyaman Kemping Saat Wabah

Selasa 11 Agustus 2020, 02:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Para pelaku dan akademisi di bidang pariwisata memperkirakan, wisata alam bakal menjadi tren seiring berlakunya new normal. Wisata alam memungkinkan menjaga jarak dan memberikan manfaat untuk tubuh terkait kesehatan. Aktivitas wisata alam seperti kemping akhir-akhir ini juga diminati.

Lantas benarkah berkemah sehat dan aman pada saat pandemi? Kabar baiknya, berkemah merupakan salah satu bentuk rekreasi yang lebih aman saat ini. Meski begitu, bukannya tanpa risiko.

Apa risiko berkemah?

Mengutip Tempo.co, seperti Dinukil dari CNN Travel, empat spesialis kesehatan masyarakat di Michigan menyebut terdapat 36 aktivitas berdasarkan perkiraan tingkat risikonya. Mereka masing-masing membuat penilaian sendiri dan membuat rata-rata hasilnya.

Pada skala 1 sampai 10 -- dengan 10 sebagai tingkat risiko tertinggi -- berkemah termasuk aktivitas berisiko rendah tertular Covid-19, pada skala 3. Itu setara dengan bermain golf dan atau membeli bahan makanan di toko yang mengikuti protokol keselamatan. Sebagai perbandingan, mereka menilai bermain tenis pada level 1 dan pergi ke gym dan taman hiburan pada level 8.

Salah satu tim penilai, Dr. Matthew Sims, direktur penelitian penyakit menular di Beaumont Health di Michigan, memberi beberapa tips sebagaimana dinukil dari CNN Travel.  

Sims membedakan berkemah dengan pergi ke bar, area berisiko tinggi yang biasanya sempit, ramai, dan di dalam ruangan. Itu lingkungan yang bagus untuk virus seperti Covid-19 menyebar, dan berada pada peringkat 9 pada skala risiko mereka.

"Area tertutup cenderung dipenuhi virus dari waktu ke waktu." Di luar ruangan, di sisi lain, virus dapat menyebar dengan lebih mudah, kata Sims. "Katakanlah seseorang batuk. Anda tidak akan mengisi ruang terbuka dengan virus."

Solo Traveler atau Pergi dengan Keluarga Lebih Aman

Perjalanan solo dan tamasya dengan keluarga adalah cara terbaik untuk berwisata.

"Pergi dalam kelompok yang lebih besar - itu akan membuat risiko Anda sedikit lebih tinggi," kata Sims. "Ini tidak akan seaman pergi dengan keluarga Anda sendiri. Interaksi dengan orang lain di luar orang yang tinggal dengan Anda meningkatkan risiko," ujarnya.

Keluarga yang berbagi rumah seharusnya tidak perlu khawatir lagi berbagi ruang saat berkemah. "Orang-orang yang berbagi tenda pada umumnya sudah saling berhubungan. Jika sebuah keluarga pergi berkemah, mereka sudah saling terbuka," katanya.

Dia mengatakan selama anggota keluarga tidak terpapar dengan orang lain, berkemah menjadi aktivitas yang aman. Selanjutnya, tetap dalam kelompok yang lebih kecil lebih aman, "Jauhi orang yang tidak Anda kenal," kata Sims.

"Jika Anda bertemu dengan kelompok baru, katakanlah saat mendaki, jaga jarak dari mereka. Tetap menyendiri adalah hal yang lebih aman. Bersahabat itu menyenangkan, tetapi jangan mendaki bersama kelompok lain dan berkumpul dengan mereka saat berfoto," imbaunya.

Hal-hal yang harus dihindari

Sims menunjukkan beberapa hal lain yang dapat meningkatkan risiko tertular Covid-19:

- Bernyanyi di sekitar api unggun. "Itu membuat lebih banyak virus aerosol. Jika Anda akan bernyanyi di sekitar api unggun, itu adalah potensi risiko," ujarnya. Jadi, jika Anda memiliki waktu sejenak dan hanya ingin bernyanyi, jagalah jarak.

- Asap dari api unggun. Itu bisa membuat Anda batuk dan membantu menyebarkan virus. Jika Anda memiliki api unggun, jangan berkerumun di sekitarnya. Di musim panas, tanpa api unggun pun cuaca masih bersahabat.

- Makanan bersama. Ini bisa menjadi masalah saat Anda berkemah, terutama jika Anda pergi dengan kelompok yang lebih besar.

"Jika Anda membuat panci besar berisi rebusan dan semua orang pergi dan mengambil dari panci yang sama dan menggunakan peralatan dan sendok yang sama, itu berisiko," kata Sims.

Hindari situasi bergaya prasmanan, terutama dalam kelompok di luar keluarga. Orang mungkin berbagi "sepiring besar burger, hot dog, atau iga. Orang dapat mengambil makanan lalu mengembalikannya. Ini berisiko," ujarnya.

Tambahan peralatan yang penting

Berkemah dalam masa pandemi, bawaan Anda tentu bertambah. Menurut Sims, peserta kemah wajin membawa pembersih tangan. Pastikan pembersih itu mengandung setidaknya 60 persen etanol atau 70 persen isopropanol, yang direkomendasikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).

Juga, bawalah masker. Sekalipun alam memiliki udara segar, Anda tidak pernah tahu tiba-tiba harus pergi ke toko, "Bahkan jika Anda merasa tidak akan berinteraksi dengan siapa pun, bawalah masker," ujarnya.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 23:13 WIB

5 Tempat Jogging Nyaman Di Sekitar Kota Sukabumi untuk Menjaga Kesehatan

Bagi warga Sukabumi yang ingin menikmati manfaat olahraga ini, berikut adalah delapan tempat jogging yang nyaman dan cocok untuk meningkatkan kesehatan:
Rekomendasi tempat jogging yang ada di sekitar Kota Sukabumi | Foto : Istimewa
Nasional18 Januari 2025, 22:24 WIB

MUI Tolak Dana Zakat Dipakai untuk Makan Bergizi Gratis

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menolak anggaran program MBG diambil dari dana zakat. Menurutnya menggunakan dana zakat untuk mendukung program unggulan Presiden Prabowo tersebut bakal berpotensi menimbulkan masalah dan perbedaan
Kegiatan Dapur Umum Makan Bergizi Gratis Badan Gizi Nasional. Foto: IG/@badangizinasional.ri
Sukabumi18 Januari 2025, 20:39 WIB

Mulai Tahun Ini, Dinsos Sukabumi Akan Labelisasi Rumah Milik Peserta PBI

ebanyak 5.000 rumah warga tidak mampu di Kabupaten Sukabumi yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) penerima bantuan iuran (PBI) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi akan labelisasi rumah milik warga penerima PBI ABPB | Foto : shutterstock.com
Gadget18 Januari 2025, 20:00 WIB

Spesifikasi HP Oppo Reno 13 yang Dibekali CPU Mediatek Dimensity 8350 dengan RAM 12 GB

Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya.
Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya. (Sumber : oppo.com).
Keuangan18 Januari 2025, 19:54 WIB

Jelantah Bisa Jadi Rupiah, Begini Cara Jual Minyak Goreng Bekas Ke Pertamina Rp 6000 / Liter

Minyak jelantah yang biasanya dibuang, kini bisa menjadi rupiah, dengan cara dijual ke Pertamina. Untuk apa Pertamina mengumpulkan minyak jelantah dan bagaimana cara menjualnya ke Petamina?
Cara jual jelantah ke Pertamina | Foto : Dok. Pertamina
Sukabumi18 Januari 2025, 18:29 WIB

Dinkes Apresiasi Operasi Katarak Gratis Polres Sukabumi, Sasar 200 Pasien

Ratusan pasien mengidap katarak melaksanakan oprasi di Mako polres Sukabumi yang berada di raya Jajaway, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025).
Puluhan pasien sedang antri untuk melaksanakan oprasi katarak di Mako Polres Sukabumi, Minggu (18/1/2024)  |  Foto : Ilyas Supendi
Life18 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Insya Allah Rezeki datang dari Segala Penjuru!

Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.
Ilustrasi berdoa - Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.(Sumber : Foto: Pixabay.com)
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tak Berizin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 17:34 WIB

Terdampak Gempa Magnitudo 4,3, Tembok Rumah Warga Ambruk Di Loji Sukabumi

Satu unit rumah warga di Kampung Babakan, RT 014/RW 010, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (18/1/2025).
Tembok rumah warga ambruk di Loji Sukabumi, akibat diguncang gempa magnitudo 4,3  | Foto : Ilyas
Sukabumi18 Januari 2025, 17:07 WIB

Longsor Gerus Rumpun Bambu, Satu Rumah Warga Di Benda Sukabumi Terdampak

Longsor terjadi di Kampung Bangkongreang RT 1/4, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB
Longsor timpa teras rumah warga di Benda Cicurug Sukabumi | Foto : P2BK Cicurug