SUKABUMIUPDATE.com - Para pelaku dan akademisi di bidang pariwisata memperkirakan, wisata alam bakal menjadi tren seiring berlakunya new normal. Wisata alam memungkinkan menjaga jarak dan memberikan manfaat untuk tubuh terkait kesehatan. Aktivitas wisata alam seperti kemping akhir-akhir ini juga diminati.
Lantas benarkah berkemah sehat dan aman pada saat pandemi? Kabar baiknya, berkemah merupakan salah satu bentuk rekreasi yang lebih aman saat ini. Meski begitu, bukannya tanpa risiko.
Apa risiko berkemah?
Mengutip Tempo.co, seperti Dinukil dari CNN Travel, empat spesialis kesehatan masyarakat di Michigan menyebut terdapat 36 aktivitas berdasarkan perkiraan tingkat risikonya. Mereka masing-masing membuat penilaian sendiri dan membuat rata-rata hasilnya.
Pada skala 1 sampai 10 -- dengan 10 sebagai tingkat risiko tertinggi -- berkemah termasuk aktivitas berisiko rendah tertular Covid-19, pada skala 3. Itu setara dengan bermain golf dan atau membeli bahan makanan di toko yang mengikuti protokol keselamatan. Sebagai perbandingan, mereka menilai bermain tenis pada level 1 dan pergi ke gym dan taman hiburan pada level 8.
Salah satu tim penilai, Dr. Matthew Sims, direktur penelitian penyakit menular di Beaumont Health di Michigan, memberi beberapa tips sebagaimana dinukil dari CNN Travel.
Sims membedakan berkemah dengan pergi ke bar, area berisiko tinggi yang biasanya sempit, ramai, dan di dalam ruangan. Itu lingkungan yang bagus untuk virus seperti Covid-19 menyebar, dan berada pada peringkat 9 pada skala risiko mereka.
"Area tertutup cenderung dipenuhi virus dari waktu ke waktu." Di luar ruangan, di sisi lain, virus dapat menyebar dengan lebih mudah, kata Sims. "Katakanlah seseorang batuk. Anda tidak akan mengisi ruang terbuka dengan virus."
Solo Traveler atau Pergi dengan Keluarga Lebih Aman
Perjalanan solo dan tamasya dengan keluarga adalah cara terbaik untuk berwisata.
"Pergi dalam kelompok yang lebih besar - itu akan membuat risiko Anda sedikit lebih tinggi," kata Sims. "Ini tidak akan seaman pergi dengan keluarga Anda sendiri. Interaksi dengan orang lain di luar orang yang tinggal dengan Anda meningkatkan risiko," ujarnya.
Keluarga yang berbagi rumah seharusnya tidak perlu khawatir lagi berbagi ruang saat berkemah. "Orang-orang yang berbagi tenda pada umumnya sudah saling berhubungan. Jika sebuah keluarga pergi berkemah, mereka sudah saling terbuka," katanya.
Dia mengatakan selama anggota keluarga tidak terpapar dengan orang lain, berkemah menjadi aktivitas yang aman. Selanjutnya, tetap dalam kelompok yang lebih kecil lebih aman, "Jauhi orang yang tidak Anda kenal," kata Sims.
"Jika Anda bertemu dengan kelompok baru, katakanlah saat mendaki, jaga jarak dari mereka. Tetap menyendiri adalah hal yang lebih aman. Bersahabat itu menyenangkan, tetapi jangan mendaki bersama kelompok lain dan berkumpul dengan mereka saat berfoto," imbaunya.
Hal-hal yang harus dihindari
Sims menunjukkan beberapa hal lain yang dapat meningkatkan risiko tertular Covid-19:
- Bernyanyi di sekitar api unggun. "Itu membuat lebih banyak virus aerosol. Jika Anda akan bernyanyi di sekitar api unggun, itu adalah potensi risiko," ujarnya. Jadi, jika Anda memiliki waktu sejenak dan hanya ingin bernyanyi, jagalah jarak.
- Asap dari api unggun. Itu bisa membuat Anda batuk dan membantu menyebarkan virus. Jika Anda memiliki api unggun, jangan berkerumun di sekitarnya. Di musim panas, tanpa api unggun pun cuaca masih bersahabat.
- Makanan bersama. Ini bisa menjadi masalah saat Anda berkemah, terutama jika Anda pergi dengan kelompok yang lebih besar.
"Jika Anda membuat panci besar berisi rebusan dan semua orang pergi dan mengambil dari panci yang sama dan menggunakan peralatan dan sendok yang sama, itu berisiko," kata Sims.
Hindari situasi bergaya prasmanan, terutama dalam kelompok di luar keluarga. Orang mungkin berbagi "sepiring besar burger, hot dog, atau iga. Orang dapat mengambil makanan lalu mengembalikannya. Ini berisiko," ujarnya.
Tambahan peralatan yang penting
Berkemah dalam masa pandemi, bawaan Anda tentu bertambah. Menurut Sims, peserta kemah wajin membawa pembersih tangan. Pastikan pembersih itu mengandung setidaknya 60 persen etanol atau 70 persen isopropanol, yang direkomendasikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).
Juga, bawalah masker. Sekalipun alam memiliki udara segar, Anda tidak pernah tahu tiba-tiba harus pergi ke toko, "Bahkan jika Anda merasa tidak akan berinteraksi dengan siapa pun, bawalah masker," ujarnya.
Sumber: Tempo.co