SUKABUMIUPDATE.com - Pernah melihat orang tidur mengigau hingga berbicara saat tertidur? Atau jangan-jangan kamu sendiri yang mengalaminya?
Dan pernahkah kamu penasaran kenapa orang bisa mengigau saat tertidur? Benarkah akibat kelelahan?
Untuk menjawab serangkaian pertanyaan tersebut, kita harus lebih dulu mengenal apa itu menginggau.
Dikutip dari Suara.com, seperti diberitakan Healthline, Jumat (7/8/2020) ngigau atau dalam istilah medis dikenal dengan delirium, adalah perubahan mendadak di otak yang menyebabkan kebingungan mental dan gangguan emosional.
Delirium kerap membuat orang yang sedang mengalaminya sulit berpikir, mengingat, tidur, memperhatikan, dan sebagainya.
Mengigau juga bisa terjadi akibat pengaruh minum alkohol, setelah operasi, pasien demensia. Tapi biasanya mengigau bukan kondisi permanen dan hanya bersifat sementara dan bisa diobati.
Berikut ini adalah ulasan lebih lengkap mengenai ngigau atau mengiggau yang perlu kamu tahu.
Mengigau karena berbagai sebab
Jenis mengigau ada berbagai sebab yang melatarbelakanginya. Sebab inilah yang membedakan kategori delirium yang dialami seseorang.
- Delirium tremens adalah bentuk terparah dari kondisi yang dialami orang yang mencoba berhenti minum alkohol. Biasanya, orang ini biasa minum alkohol dalam jumlah besar selama bertahun-tahun.
- Delirium hiperaktif ditandai dengan sangat waspada dan tidak kooperatif saat mengigau.
- Delirium hipoaktif lebih sering terjadi. Ngigau jenis ini biasanya cenderung lebih banyak tidur dan jadi mengabaikan tugas sehari-hari, bahkan kerap lupa makan dan janji temu. Beberapa orang memiliki kombinasi delirium hiperaktif dan hipoaktif (disebut delirium campuran), bergantian antara keduanya.
Mengigau karena gangguan otak dan narkotika
Menderita pneumonia atau demam sering membuat orang mengigau. Sakit dan dalam pengobatan inilah yang menganggu kinerja otak karena bahan kimia, lalu terjadilah mengigau.
Termasuk juga penyalahgunaan narkotika bisa membuat orang mengigau. Itu terjadi karena fungsi otak sangat berisiko menyebabkan orang mengigau, karena terjadinya kebingunggan, dan gangguan mental.
Mereka yang rentan mengigau
Orang dengan usia di atas 65 tahun dengan masalah kesehatan berisiko besar mengalami delirium. Pernah menjalani operasi, dalam pengaruh alkohol, orang dengan stroke dan demensia.
Orang yang sedang mengalami tekanan mental seperti stres, depresi dan tekanan emosional yang ekstrim juga kerap membuat penderitanya mengigau.
Risiko itu diperparah dengan pola hidup, kerap kurang tidur, dalam pengaruh obat, mengalami dehidrasi di malam hari, kekurangan nutrisi, hingga infeksi saluran kemih.
Sumber: Suara.com