SUKABUMIUPDATE.com - Banyak orang kena pemutusan hubungan kerja (PHK) di masa pandemi COVID-19 ini. Anggota keluarga Anda mungkin salah satunya.
Melansir Tempo.co, tingkat pengangguran tinggi, seperti kematian dan perceraian, bisa menjadi salah satu peristiwa yang memicu stres seumur hidup. Untungnya, ada banyak sumber daya dan panduan menghadapi pengangguran.
Namun, bagaimana dengan anggota keluarga lain? Pengangguran juga berdampak pada pasangan dan anak-anak. Dikutip dari Focus on The Family, PHK menyebabkan ketegangan dalam hubungan pernikahan karena alasan yang jelas.
Seorang istri ingin membantu suami mencukupi kebutuhan keluarga. Namun, bila istri sekarang sebagai satu-satunya sumber penghasilan pasangan, yang mungkin saja tiba-tiba memikul beban membayar tagihan, apa yang harus dilakukan?
Tidak hanya itu, istri juga harus memainkan peran sebagai penasihat dan penyemangat untuk suami yang mengalami trauma dan demoralisasi. Sesegera mungkin setelah kehilangan pekerjaan, Anda dan suami harus duduk bersama dan menyusun strategi tidak hanya mencari pekerjaan tetapi juga cara-cara dapat mencegah atau setidaknya meminimalkan konflik yang datang dengan tekanan pengangguran.
Hari-hari ke depan tidak akan mudah. Satukan pikiran untuk menghasilkan rencana karena itulah yang diperlukan untuk menangani tekanan yang dapat merusak pernikahan dalam situasi sulit ini. Susun rencana kelangsungan hidup keluarga.
1. Praktikkan sikap yang memperlakukan pengangguran sebagai situasi sementara dan dapat dikelola. Penolakan berulang yang terjadi pada pencarian pekerjaan itu sulit, tetapi kemungkinannya adalah pekerjaan baru pada akhirnya akan muncul jika Anda tetap fokus. Pertahankan perspektif yang sehat. Bersikap terbuka terhadap apa yang mungkin sedang Tuhan ajarkan melalui pengalaman ini.
2. Jika ada anak di rumah, terbuka dan jujurlah pada mereka tentang situasi Anda. Berkomunikasi secara realistis tetapi optimis tentang masa depan. Rencanakan waktu bersama sebagai keluarga untuk membahas perasaan, keuangan, prioritas, dan bagaimana setiap orang dapat bergabung untuk meredakan stres di rumah. Jelaskan setiap orang harus berkorban lewat pemotongan sementara tunjangan, mengurangi belanja pakaian untuk sementara sampai ayah menemukan pekerjaan baru.
Ingatkan anak-anak bahwa Anda terlibat dalam hal ini bersama-sama dan keluarga akan melewati ini, lebih baik dan lebih kuat untuk kesulitan yang dialami, dan mungkin dengan kasih sayang yang baru ditemukan untuk orang lain dalam situasi yang sama.
3. Berusaha tegar setidaknya satu malam dalam seminggu ketika Anda dapat menjadwalkan waktu sendiri atau dengan teman-teman. Bantu suami memahami waktu yang dihabiskan untuk diri sendiri akan membantu Anda menjadi pasangan yang lebih baik ketika bersama, karena itu akan terjadi. Bahkan, di saat-saat terbaik sekalipun, baik untuk memupuk hobi atau minat sendiri.
4. Bantu suami menghindari pemikiran tidak akan pernah menemukan pekerjaan. Bersikap positif dan berdoalah bersama setiap hari untuk kebutuhan fisik, emosi, dan materi, dan hubungan. Komunikasi mengurangi dampak depresi dan membantu meningkatkan harga diri yang terluka.
5. Percaya Anda akan mengalami hari baik dan buruk. Pada hari-hari baik, diskusikan apa yang membuat mereka baik dan bertukar pikiran cara untuk menjaga energi positif, seperti tidur pada jam yang normal, bangun bersama, olahraga pagi, waktu solat. Pertahankan rutinitas sebanyak mungkin. Jadilah saling bertanggung jawab. Tetapkan agenda harian untuk Anda berdua, macam wawancara kerja, janji pribadi, pekerjaan rumah, dan sebagainya.
6. Pengangguran dapat membuat orang ingin menarik diri, tetapi menghindari terisolasi secara sosial. Terus hadir di rumah ibadah dan pertahankan komitmen sosial selama seminggu. Bagikan apa yang Anda alami dengan teman. Anda membutuhkan dukungan lebih dari sebelumnya dan berbeda dengan apa yang Anda pikirkan, teman-teman akan merasa senang dengan keinginan Anda untuk curhat kepada mereka.
7. Rencanakan kegiatan bersama yang akan membantu melepaskan energi. Banyak kebun binatang dan museum. Keluarlah ke udara segar, naik sepeda, piknik. Rencanakan waktu di mana Anda setuju untuk mengesampingkan kekhawatiran pekerjaan dan fokus hanya pada bersenang-senang.
Pasangan menghadapi masa-masa sulit, Anda juga demikian. Berdoalah, mintalah untuk diberikan energi, kasih sayang, kesabaran, dan wawasan untuk membawa Anda melewati masa yang menantang ini. Dan ingat, seperti semua masa yang membentuk kehidupan, masalah ini juga akan berlalu!
Sumber: Tempo.co