SUKABUMIUPDATE.com - Perencanaan keluarga tak hanya meliputi jumlah anak, tapi juga jarak usia di antara mereka. Para ahli menyarankan yang terbaik adalah menunggu ibu benar-benar pulih sebelum hamil lagi, juga untuk memastikan anak memperoleh nutrisi yang cukup dari air susu ibu atau ASI.
Jarak kehamilan sangat penting terutama bagi perempuan yang memiliki kadar zat besi rendah.
Melansir Tempo.co, menurut sebuah review studi, seperti dikutip Times of India, Selasa, 4 Agustus 2020, ada risiko yang secara signifikan lebih tinggi dari bayi prematur dan berat lahir rendah pada bayi yang dikandung dalam waktu enam bulan setelah melahirkan pertama. Kesenjangan 18-23 bulan antara dua kehamilan adalah yang terbaik dan ideal karena memberi Anda waktu untuk memulihkan dan mengisi kembali sumber daya tubuh Anda.
Risiko itu juga terlihat pada bayi yang dikandung dalam tujuh hingga 17 bulan, meskipun lebih rendah dari bayi yang dikandung dalam enam bulan. Kesenjangan yang lebih kecil juga menyulitkan karena semua biaya berkumpul dan ada terlalu banyak perdebatan di kemudian hari ketika minat anak-anak tumpang tindih.
Namun, juga merupakan pengetahuan umum bahwa ketika kesenjangan usia terlalu banyak, adik dan kakak mungkin merasa kurang dekat satu sama lain. Yang menambah adalah kebencian dari anak yang lebih tua yang merasa bahwa posisinya telah diambil oleh pendatang baru.
Studi lain telah menemukan bahwa kesenjangan usia 59 bulan atau lebih antara dua kehamilan juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kelahiran prematur dan berat lahir rendah.
Yang terbaik adalah menunggu setidaknya tujuh bulan hingga satu tahun sebelum Anda mulai mencoba untuk hamil lagi. Ini akan membantu Anda tetap sehat dan membantu bayi Anda berikutnya untuk memulai lebih sehat. Memiliki dua bayi lebih dekat satu sama lain dapat secara emosional dan finansial memberatkan.
Tetapi pada akhirnya, semua tergantung, apakah Anda siap untuk memiliki bayi lagi?
Sumber: Tempo.co