SUKABUMIUPDATE.com - Kamar berantakan memiliki implikasi terhadap kesehatan mental. Hal ini jika kamar berantakan berarti kondisi pikiran yang juga semrawut. Selain itu, kamar berantakan juga menunjukkan kepribadian seseorang.
Mengutip Tempo.co, ada orang yang bisa berfungsi dengan tetap optimal meski kamarnya berantakan. Di sisi lain, ada yang merasa kewalahan dan tak bisa fokus jika kamar belum rapi. Setiap situasi ini punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, bergantung pada tiap individu.
Kamar berantakan selama ini selalu dianggap tidak ideal, menandakan empunya cenderung malas atau terlalu sibuk. Atau, bisa juga menjadi pertanda seseorang memiliki hoarding disorder sehingga suka menumpuk terlalu banyak barang tak berguna.
Dalam beberapa kasus, kamar berantakan bisa mengindikasikan kondisi psychiatric. Contohnya orang dengan obsessive-compulsive disorder atau OCD akan sangat sibuk memastikan semua benda berada di tempatnya. Jika tidak, akan menimbulkan rasa cemas berlebih yang cukup signifikan dan mengganggu kesehariannya.
Untuk menakar apakah kamar berantakan berhubungan dengan aspek psikologis atau tidak, kembali lagi ke setiap individu. Jika kamar berantakan ini terjadi baru-baru saja padahal selama ini cenderung rapi, bisa jadi ada yang tidak beres. Mungkin orang tersebut mengalami depresi sehingga tak lagi punya energi untuk merapikan ruangan.
Selain itu, orang yang memiliki kamar berantakan karena kondisi mental biasanya merasa ada yang mengganggu pikirannya. Pada akhirnya, kondisi kamar berantakan menandakan ada sesuatu lebih dalam yang mengganggu.
Kamar berantakan dan kepribadian
Kamar berantakan juga memiliki kaitan dengan kepribadian seseorang. Ada orang yang tak bisa tinggal di ruangan yang tidak rapi. Di sisi lain, ada juga yang tidak memprioritaskan hal itu karena menganggap wajar jika kamar menjadi berantakan.
Pada kepribadian tipe A, kamar yang rapi dan semua berada pada tempatnya akan membuatnya lebih produktif sekaligus kreatif. Orang dengan kepribadian jenis ini cenderung perfeksionis. Ketika sesuatu berada sesuai dengan tempatnya, mereka merasa terpuaskan karena kendali ada di tangan mereka.
Sementara orang dengan kepribadian tipe B justru betah berada di kamar berantakan. Ajaibnya, mereka juga bisa dengan mudah menemukan benda yang dicari terlepas dari seberapa berantakannya situasi ruangan.
Orang dengan kepribadian tipe B cenderung lebih santai ketimbang tipe B. Bukannya fokus pada situasi yang sempurna, mereka lebih mengejar ide, pengalaman, dan kreativitas. Tidak ada yang salah atau benar di antara dua kepribadian di atas. Selama kamar berantakan tidak terjadi tiba-tiba dan menandakan seseorang mengalami masalah mental seperti depresi, bukan masalah.
Keuntungan dari kamar berantakan
Bahkan, ada penelitian yang mendukung bahwa kamar berantakan juga punya sisi positif. Apa saja?
1. Tingkatkan kreativitas
Para peneliti meyakini bahwa situasi kamar berantakan membuat seseorang bebas dari norma sosial dan ekspektasi. Hal ini membuat mereka bisa menemukan ide kreatif dan inovatif dari situasi kamar berantakan. Kelebihan ini bisa menguntungkan orang-orang yang profesinya menuntut untuk terus berpikir kreatif.
2. Mencoba hal baru
Albert Einstein dikenal sebagai seorang jenius yang bisa bekerja di dalam kamar berantakan. Dalam sebuah penelitian pun, orang yang bekerja dalam kamar berantakan lebih antusias mencoba hal atau ide baru. Di sisi lain, orang yang harus berada di kamar rapi justru cenderung memilih konsep yang sudah ada sebelumnya.
Meski demikian, bukan berarti bisa ditarik kesimpulan bahwa orang yang bekerja di lingkungan berantakan cenderung lebih kreatif ketimbang mereka yang kamarnya rapi. Lagi-lagi, semuanya bergantung pada kepribadian tiap individu.
Sumber: Tempo.co