SUKABUMIUPDATE.com - Buyung, salah satu alat yang terbuat dari tanah liat yang digunakan untuk menyimpan air atau beras pada zaman dulu.
Saat kebanyakan orang sudah beralih ke alat yang lebih modern, ternyata masih ada warga di Pajampangan Kabupaten Sukabumi yang masih bertahan menggunakan buyung.
BACA JUGA: Masker Akan Jadi Benda Bersejarah, Dimuseumkan dari Sekarang
Bahkan Fahrudin (70 tahun) warga Kampung Nangkawangi RT 02/04 Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, mengaku masih menggunakan buyung yang usianya sudah ratusan tahun. Buyung tersebut adalah peninggalan kakek dan neneknya.
Buyung tersebut memiliki tinggi 55 sentimeter, diameter 120 sentimeter dan mampu menampung beras kurang lebih 10 kilogram.
"Itu peninggalan dari orangtua. Tidak tahu pasti dibuatnya tahun berapa. Cuma ingat waktu kecil buyung itu sudah dijadikan wadah beras. Itu pemberian dari kakek dan nenek untuk kado pernikahan orang tua saya," kata Fahrudin kepada sukabumiupdate.com, Rabu (29/7/2020).
Buyung yang diklaim berusia ratusan tahun milik Fahrudin (70 tahun) warga Kampung Nangkawangi RT 02/04 Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Sukabumiupdate.com/Ragil Gilang
Tidak tahu pasti kalau dibuatnya tahun berapa, lanjut Fahrudin, hanya seingat waktu sekolah dasar, buyung tersebut sudah ada dijadikan wadah beras, dan itupun pemberian dari kakek/nenek, untuk kado pernikahan orangtua.
"Kurang lebih usianya ada 100 tahunan. Suka diisi beras yang sudah dibersihkan sekitar 10 - 15 liter an. Sampai saat ini masih digunakan. Beras tetap wangi tidak bau apek, dan bebas dari kutu atau serangga," pungkasnya.