SUKABUMIUPDATE.com - Perbedaan tinggi badan umumnya tak terlalu berpengaruh dalam suatu hubungan. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa istri yang lebih pendek dan suami yang lebih tinggi, seperti Lisa Bonet dan Jason Momoa, cenderung memiliki pernikahan yang bahagia.
Melansir Tempo.co, Kitae Sohn, seorang peneliti, mengungkapkan, pasangan memiliki pernikahan bahagia ketika wanitanya pendek dan laki-lakinya tinggi. Sesuai data penelitian, kebahagiaan istri secara langsung terkait dengan tinggi suami mereka.
Menurut Sohn, yang penelitiannya dipublikasikan pada 2019, wanita secara alami tertarik pada pria yang lebih tinggi tapi tidak bisa dijelaskan alasan sesungguhnya. Namun, alasan evolusi adalah yang paling mempengaruhi pilihan perempuan. Menurut dia, faktor ini penting untuk 18 tahun pertama pernikahan.
Namun, menurut penelitian dari Rice University dan University of North Texas, ketinggian pasangan lebih berpotensi memprihatinkan wanita daripada pria. Alasan utamanya adalah feminitas dan perlindungan.
George Yancey, seorang profesor sosiologi di University of North Texas dan penulis utama studi tersebut mengatakan, kemampuan maskulin dalam menawarkan perlindungan fisik jelas terkait dengan stereotip gender pria sebagai pelindung.
Studi lain yang dikutip Pinkvilla, Jumat, 24 Juli 2020, mengungkapkan korelasi langsung antara kecerdasan dan tinggi badan dan pendapatan yang lebih tinggi. Menurut penelitian, pria yang lebih tinggi benar-benar lebih pintar. Namun, bukan berarti orang yang pendek tidak lebih pintar.
Menurut artikel ilmiah ini yang berjudul "The Effect of Physical Height on Workplace Success and Income: Preliminary Test of a Theoretical Model" oleh University of Florida dan University of North Carolina, semakin tinggi, semakin banyak penghasilan seseorang.
Penelitian yang dilakukan Anne Case dan Christina Paxson mengungkapkan bahwa kenaikan satu inci dikaitkan dengan kenaikan 2 hingga 2,5 persen pendapatan.
Satu penelitian lagi ("Human Height Is Positively Related to Interpersonal Dominance in Dyadic Interactions" yang dipublikasikan di ncbi.nlm.nih.gov) menegaskan bahwa tinggi badan juga terkait dengan dominasi interpersonal dan status sosial. Pria jangkung lebih mungkin untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial. Mereka memanfaatkan itu untuk membantu mencapai tujuan.
Sumber: Tempo.co