SUKABUMIUPDATE.com - Penerapan protokol kesehatan pada pendakian new normal mengharuskan para pendaki membawa barang-barang tambahan untuk mencegah penularan Covid-19. Masker dan hand sanitizer bisa jadi menambah jumlah sampah yang dibawa para pendaki.
Mengutip Tempo.co, pegiat gaya hidup zero waste yang juga penulis buku Zero Waste Adventure, Siska Nirmala mengatakan, gaya hidup zero waste bisa diterapkan seiring dengan protokol kesehatan. Kendati dalam menerapkan protokol kesehatan diperlukan beberapa barang tambahan, ada cara agar barang-barang tersebut tidak menimbulkan sampah.
"Kalau masker, kita bisa memakai masker kain supaya bisa digunakan berulang kali. Jangan menggunakan masker sekali pakai," kata Siska saat diwawancara Tempo, Rabu, 22 Juli 2020. Penggunaan hand sanitizer dapat diganti dengan sabun cuci tangan natural yang bisa dibeli dalam jumlah banyak. Dengan begitu bisa mengurangi kemasan botol plastik.
Selain mengurangi kemasan botol plastik, memilih produk dalam kemasan jumbo, menurut Siska Nirmala, juga dapat digunakan untuk berbagi dengan kelompok lain. Adapun sabun untuk mencuci peralatan makan, pendaki bisa menggunakan jeruk nipis.
Jeruk nipis, Siska melanjutkan, sangat efektif dalam meminimalisir sampah sabun kemasan. Bekas jeruk nipis juga dapat ditimbun di tanah. "Kalau tidak yakin dengan jeruk nipis, bisa menggunakan eco enzim (fermentasi kulit buah untuk sabun cuci)," ujar dia.
Untuk mengurangi konsumsi vitamin peningkat imunitas tubuh, pendaki harus benar-benar memastikan tubuhnya dalam keadaan sehat. Caranya, rutin berolahraga dan makan makanan sehat. "Kalau imunitasnya sudah bagus, pendaki bisa meminimalisir penggunaan obat-obatan," kata Siska.
Apabila terpaksa mengkonsumsi vitamin, pendaki bisa memilih vitamin yang dibungkus dalam kemasan ramah lingkungan. Contoh, vitamin dalam kemasan botol.
Sumber: Tempo.co