SUKABUMIUPDATE.com - Beberapa tren wisata muncul di masa new normal pandemi Covid-19. Dilansir dari tempo.co, pehobi perjalanan atau traveler Yovita Ayu mengatakan, sata ini setidaknya ada dua sudut pandang terkait minat bepergian.
"Ada yang masih takut keluar, ada juga yang mencari hiburan dan ingin sekali keluar rumah," kata Yovta Ayu yang juga Managing Director TelusuRI dalam siaran langsung Ini Budi on The Spot @tempodotco bertema Wisata Vs Corona, Sabtu, 13 Juni 2020.
Perbedaan pendapat itu disebabkan ada orang yang menganggap jalan-jalan sebagai kebutuhan tersier. "Bukan kebutuhan utama, jadi bisa ditunda dulu," ujarnya. Ada pula orang yang menempatkan bepergian sebagai kebutuhan utama untuk hiburan.
Dalam situasi pandemi saat ini, Yovita mengatakan, bila memang harus bepergian maka wajib menjalankan berbagai protokol kesehatan. "Ini wajib dipatuhi demi kesehatan, keselamatan diri, dan orang-orang di sekitar kita," kata dia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) saat hadir pada diskusi bertema Wisata Vs Corona yang digelar Tempo di Taman Impian Jaya Ancol, Sabtu, 13 Juni 2020. Foto: Imam Hamdi.
Para pelancong, menurut Yovita harus menjaga daya tahan tubuh, dan jika perlu minum suplemen. Jangan sampai ketika kembali dari bepergian justru kemudian menularkan penyakit kepada keluarga atau teman-teman.
Bagi mereka yang travelling di masa new normal, Yovita berpesan agar segera beradaptasi dengan situasi saat ini. "Coba melepaskan ego dengan sabar dan mengikuti peraturan pemerintah serta memperhatikan kondisi yang terjadi di sekitar," ujarnya. Salah satunya, menurut dia, adalah periode peralihan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB transisi di Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan, situasi masa PSBB transisi adalah penumbuhan kebiasaan baru. Dalam masa transisi itu juga masih harus dipantau temuan kasus Covid-19 setiap harinya. "Sambil melihat apakah ada lonjakan. Bila terjadi signifikan, maka terpaksa kembali ke masa PSBB," ujar Anies.
Sumber: Tempo.co