SUKABUMIUPDATE.com - Kenaikan berat badan tentu menjadi mimpi buruk bagi yang sedang dalam program diet. Dilansir dari tempo.co, sayangnya secara tidak disadari, berbagai hal bisa memicu pertambahan bobot tubuh. Salah satu di antaranya tidur.
Dokter Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia menjelaskan tidur yang dimaksud ialah terlalu berlebihan maupun kurang. Dari segi tidur berlebihan, ini dipercaya dapat mempengaruhi kerja metabolisme tubuh.
“Kalau kita tidur dari jam 10 malam sampai jam 10 pagi misalnya, itu bisa memperlambat metabolisme tubuh. Akibatnya, lemak sulit dibakar dan berat badan naik,” katanya dalam webinar Health Corner bersama Radio Sonora Jakarta pada 11 Juni 2020.
Sebaliknya, saat kurang tidur seseorang umumnya akan menghabiskan waktu dengan ngemil. Adapun, itu dipengaruhi oleh hormon leptin yang menekan nafsu makan.
“Biasanya respon tubuh untuk ngemil itu cenderung yang tidak sehat, seperti manis, berlemak, berkalori tinggi. Itu juga menyebabkan kenaikan berat badan,” jelasnya.
Untuk alasan tersebut, orang-orang yang sedang diet diimbau Santi agar tidur dengan teratur alias 8 jam sehari. Ada beberapa cara yang bisa dikerjakan agar seseorang tepat waktu tidur di malam hari, termasuk tidak tidur siang terlalu lama dan menghindari konsumsi makanan atau minuman yang menyebabkan insomnia.
“Kalau mau tidur siang, sebaiknya setengah jam sampai 1 jam saja karena tujuannya untuk menambah energi. Malam hari juga hindari makanan tinggi karbohidrat karena sulit dicerna tubuh sehingga mengganggu waktu tidur ideal maupun minuman tinggi kafein karena membuat kita terus terjaga,” ungkapnya.
Mematikan gawai 1 jam sebelum tidur dan menyusun jadwal tidur yang harus selalu ditaati juga menjadi saran lain.
“Paparan cahaya dari hape dapat menurunkan kadar hormon melatonin dalam tubuh yang berpengaruh pada kemampuan tidur. Itu sebabnya harus matikan hape setidaknya satu jam sebelum tidur. Buat juga jadwal yang tetap agar tidur tetap teratur,” tegasnya.
Sumber: Tempo.co