Cara Terbaik Cairkan Daging Beku agar Terhindar dari Bakteri

Kamis 11 Juni 2020, 06:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Daging beku harus diolah menjadi makanan, ketahuilah mencairkan es-nya tidak harus rumit. Dilansir dari tempo.co, sebelum memulai pencairan es di daging, pastikan Anda tidak membuat kesalahan yang dapat mengacaukan kesegaran daging dan membahayakan kesehatan.

Berikut dua kesalahan pengolahan daging beku dan strategi pencairan yang lebih aman, seperti dilansir Livestrong.

Membiarkan daging beku di meja dapur

Mencairkan daging pada suhu kamar adalah teknik pencairan yang paling praktis sekaligus tak tepat.

"Daging dan semua makanan yang mudah busuk tidak boleh dicairkan di atas meja dan tidak boleh dibiarkan pada suhu kamar selama lebih dari dua jam," kata ahli diet sekaligus koki Julie Harrington.

Pada lingkungan yang lebih hangat, yakni suhu sekita 32 derajat Celcius atau lebih, makanan tidak boleh berada di luar kulkas selama lebih dari 1 jam.

"Ketika makanan mulai mencair dan menjadi lebih hangat, bakteri mungkin ada dan mulai berkembang biak dengan cepat," tutur Harrington.

Bakteri berbahaya seperti staph, salmonella, E. coli, dan kampilobakteri yang menyebabkan penyakit tumbuh subur pada suhu sekitar 4-60 derajat Celcius. Jumlah patogen berbahaya bisa berlipat ganda hanya dalam 20 menit ketika suhu berada dalam kisaran ini.

Untuk menghindari situasi yang tidak aman, jangan pernah mencairkan makanan di garasi, ruang bawah tanah, mobil, atau di luar ruangan.

Direndam dalam air panas

Ketika lupa mengeluarkan daging dari lemari es dan sedang terburu-buru, Anda mungkin berpikir mencairkannya dalam air panas adalah pilihan yang cepat.

"Ini mungkin terlihat seperti akan mempercepat, tetapi Anda tidak harus mencairkan daging dalam air panas karena bagian luar akan lebih cepat panas daripada bagian dalam," kata Harrington.

Dengan kata lain, lapisan terluar dapat mencapai zona bahaya suhu dan berisiko terhadap bakteri dan racun yang terakumulasi pada tingkat berbahaya, bahkan jika bagian tengah makanan yang mudah rusak masih beku.

Lalu bagaimana mencairkan daging beku yang benar?

Di lemari es

Cara terbaik mencairkan daging dengan aman, secara perlahan mencairkan daging di lemari es. Sebagian besar makanan membutuhkan 1-2 hari untuk dicairkan di lemari es. Anda dapat mencairkan makanan yang lebih kecil dalam semalam. Sebaliknya, potongan daging yang lebih besar, seperti kalkun akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk setiap 1/2 kilogram berat, Anda akan membutuhkan sekitar satu hari pencairan.

"Setelah mencair, daging giling, unggas, dan makanan laut harus disimpan dengan baik di kulkas selama satu atau dua hari ekstra, sementara daging merah seperti daging sapi, babi, domba, dan steak tetap segar selama tiga hingga lima hari lagi," kata Harrington.

Selalu letakkan daging di rak paling bawah lemari es. "Jika air daging menetes, yang bisa terjadi, dapat mencemari makanan yang lain. Melakukan hal itu dapat membantu tetap aman dari kemungkinan keracunan makanan atau penyakit bawaan makanan lain," tutur Harrington.

Masukkan ke dalam air dingin

Mencairkan dalam air panas adalah ide yang buruk, tetapi mencairkan dalam air keran dingin benar-benar aman. Masukkan saja daging ke dalam kantong antibocor, singkirkan udara sebanyak mungkin, dan rendam sepenuhnya dalam mangkuk besar berisi air dingin. Gantilah air setiap 30 menit karena daging terus mencair.

"Satu pon daging dapat dicairkan dalam 1 jam atau kurang sedangkan 3-4 pon bisa memakan waktu lebih dari dua jam," ujar Harrington.

Dalam microwave

Metode ini hanya benar-benar bekerja untuk potongan yang lebih kecil. Jika microwave memiliki pengaturan pencairan es yang dapat mengatur suhu untuk potongan daging tertentu, maka gunakanlah.

"Jika tidak, atur microwave pada level daya yang lebih rendah dan panaskan dalam waktu singkat sampai daging dicairkan," kata Harrington. Setelahnya, masak segera daging untuk menghindari suhu zona bahaya.

Dimasak tanpa dicairkan

Bagaimana jika melewatkan pencairan besar sama sekali? Mungkin dan aman untuk memasak makanan beku tanpa mencairkan es-nya sama sekali. Tetapi perlu diingat, metode memasak ini akan memakan waktu sekitar 50 persen lebih lama dari waktu yang disarankan untuk daging dan unggas segar yang sepenuhnya dicairkan.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa