SUKABUMIUPDATE.com - Dengan semangat dan kebiasaan baru pandemi para desainer di Tanah Air pun merilis produk yang sesuai yang aman, nyaman dan tetap stylish. Mulai dari jaket, outer, masker hingga busana medis. Salah satunya, desainer Anne Avantie yang belum lama ini merilis jaket pelindung diri. Sebelumnya dia sempat membuat APD untuk tenaga kesehatan di masa-masa awal pandemi Covid-19.
"Awalnya saya buat APD yang disumbangkan ke RS mulai dari 1000 pieces sampai sekarang telah berjalan 65 hari kerja. Saat itu saya menutup semua usaha saya hanya mengerjakan APD yang dibiayai oleh Yayasan Anne Avantie dan tidak ada penggalangan dana," ucap Anne Avantie saat dihubungi Tempo, Rabu 3 Juni 2020.
Setelah APD, desainer kelahiran 22 Mei 1966 ini kemudian membuat jaket atau outer untuk dewasa dan anak, masker art dan outer masterpiece. Dalam proses pembuatannya dia menggunakan sistem subsidi silang
"Jadi menggabungkan kreativitas bisnis dengan pelayanan kemanusiaan Yayasan Anne Avantie. Karena orang menyumbang dalam membuat APD tidak bisa kita "jagake" untuk menyumbang. Untuk itu diperlukan mata air sebagai cara menghidupkan dengan subsidi silang," terang desainer yang dikenal koleksi kebayanya ini.
"Yang jelas bahan baku aman, nyaman, dan juga bisa bergaya dan tanpa beban seperti tidak sedang pakai APD. Target market produk beragam ya mulai dari korporat, perusahaan, pribadi, dan anak-anak. Range terendah 249 ribu pertama rilis sampai 299 ribu dan kini mulai melayani yang private. Jadi soal harga beragam." ucap Anne.
Selain Anne, Desainer asal Yogyakarta Wening Angga juga mulai mempertahankan produksi dan perusahannya Wening's Line dengan membuka jalur produksi konveksi di APD (Alat pelindung diri) bagi tenaga-tenaga medis di rumah sakit- rumah sakit yang membutuhkan, khususnya di daerah Yogyakarta.
Wening telah memproduksi ribuan APD, masker non medis pun dikerjakan dengan inhouse dan outsourcing tenaga jahit. "Kemudian beberapa customer yang request meminta dibuatkan pakaian luar rumah yang aman, meski tetap beraktivitas. Inilah salah satu faktor sumber inspirasi kami dalam membuat pakaian OPD (Outer pelindung diri) bagi kaum masyarakat meski di luar rumah,' ucap Wening melalui siaran pers, Selasa 2 Juni 2020.
Agar OPD ini aman digunakan saat wabah, tentu dari pencarian bahan dasar utama, yang disesuaikan dengan fungsinya, kemudian mendesain OPD ini agar tetap fashionable saat digunakan. "Bagaimana tetap menggunakan style DNA Brand, meski dibuat dalam bentuk OPD, lalu teknik menjahit agar tetap aman, dan nyaman saat dikenakan. Tentunya trial and error sudah dilewati beberapa kali dalam pembuatan ini," lanjut Wening.
Keunggulan OPD Wening's Line ini antara lain bahan terbuat dari bahan waterproof sehingga aman saat digunakan keluar rumah, dapat menahan dan mengurangi dophlet akibat bersin atau batuk dari seseorang. Bahan cepat kering karena bahan ringan dan packageable (mudah dibawa), modest wear dan wudhu friendly.
"Penggunaan bahan etnik tenun ada dalam sentuhan OPD, sehingga tetap mengangkat kearifan lokal, sesuai dengan DNA brand Wenings Line. Bahan tradisional yang diangkat kali untuk OPD ini adalah tenun Baduy dan tenun lurik Yogya dengan warna light pastel.
Agar OPD ini aman digunakan saat wabah, tentu dari pencarian bahan dasar utama, yang disesuaikan dengan fungsinya, kemudian mendesain OPD ini agar tetap fashionable saat digunakan. "Bagaimana tetap menggunakan style DNA Brand, meski dibuat dalam bentuk OPD, lalu teknik menjahit agar tetap aman, dan nyaman saat dikenakan. Tentunya trial and error sudah dilewati beberapa kali dalam pembuatan ini," lanjut Wening.
Keunggulan OPD Wening's Line ini antara lain bahan terbuat dari bahan waterproof sehingga aman saat digunakan keluar rumah, dapat menahan dan mengurangi dophlet akibat bersin atau batuk dari seseorang. Bahan cepat kering karena bahan ringan dan packageable (mudah dibawa), modest wear dan wudhu friendly.
"Penggunaan bahan etnik tenun ada dalam sentuhan OPD, sehingga tetap mengangkat kearifan lokal, sesuai dengan DNA brand Wenings Line. Bahan tradisional yang diangkat kali untuk OPD ini adalah tenun Baduy dan tenun lurik Yogya dengan warna light pastel.
Selanjutnya ada Desainer Devy Ros yang juga memproduksi OPD yang aman dan tetap terlihat modis juga stylish. Dengan adanya pandemi corona, terkadang kita perlu keluar rumah untuk membeli keperluan sehari-hari dan keperluan lainnya. Kita ingin menjaga tubuh kita tetap aman dan tetap terlihat modis.
Devy merancang secara khusus khusus sebagai pakaian pelindung diri yang fashionable dan stylist, OPD memiliki kegunaan yang mirip dengan APD yang seharusnya hanya digunakan oleh tenaga medis karena mereka membutuhkan banyak APD dalam bertugas.
"OPD dibuat menggunakan bahan Nylon Polyester Parasit sehingga benda atau cairan luar tidak menyentuh tubuh penggunanya. Material juga memiliki sifat water repellent, anti-dust, sangat ringan serta memiliki hoodie penutup kepala dan banyak kantong untuk menyimpan barang-barang Anda," ucap Devy.
OPD juga dapat digunakan saat beraktivitas di luar rumah, seperti pergi ke supermarket, ke bank, ke rumah sakit/klinik, atau ke tempat umum lainnya. Selain itu juga dapat digunakan untuk berolahraga atau jogging.
sumber: tempo.co