SUKABUMIUPDATE.com - Baru-baru ini, masyarakat kembali dihebohkan dengan kandungan mikroplastik pada kemasan galon dan botol air minum. Dilansir dari tempo.co, menurut para ahli, kandungan tersebut sangat berbahaya jika dikonsumsi dalam jangka waktu panjang.
Salah satu dampak negatif itu termasuk mengganggu sistem kekebalan tubuh. Tentunya ini sangat merugikan, terlebih di era pandemi Covid-19 yang mengharuskan kita memiliki sistem imun kuat. Untuk itu, penting bagi masyarakat agar senantiasa menjaga produk kemasan air mineral isi ulang dalam keadaan aman.
Direktur Standardisasi Pangan Olahan BPOM, Sutanti Siti Namtini, mengatakan bahwa masyarakat dapat mulai memeriksa waktu kadaluarsa produk dan Nomor Izin Edar (NIE) yang diterbitkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sebagai bentuk pemenuhan persyaratan pangan yang aman dan bermutu.
“BPOM memiliki serangkaian regulasi terkait keamanan pangan yang harus dipatuhi dan menjadi acuan setiap produsen. Produk dengan kemasan apapun baik yang sekali pakai maupun yang guna ulang seperti kemasan galon harus memenuhi semua syarat dalam regulasi terkait untuk memastikan keamanannya,” katanya lewat keterangan pers.
Adapun, standarisasi keamanan galon isi ulang dari BPOM itu termasuk seluruh produk kemasan galon wajib melalui proses pencucian dan disinfeksi dengan standar kontrol kualitas yang ketat sebelum diisi ulang.
“Proses isi ulang juga dilakukan di ruang dengan standar higiene yang tinggi menggunakan tekanan positif dan filter udara khusus dan tanpa kontak langsung dengan manusia,” katanya.
Apabila keamanan kemasan produk sudah mendapat persetujuan BPOM, maka langkah selanjutnya ialah mencermati inovasi yang diberikan oleh para produsen galon isi ulang. Pakar Teknologi Pangan dari Institut Pertanian, Eko Hari Purnomo, mengatakan inovasi kemasan bertujuan untuk setidaknya menjaga kualitas dan keamanan air, termasuk menghindari rekontaminasi dan mencegah migrasi bahan kimia dari kemasan selama distribusi dan penyimpanan.
“Inovasi merupakan suatu keharusan untuk setiap pelaku industri sejak kemasan galon isi ulang diperkenalkan di pasaran di tahun 1980-an. Sebaiknya, mereka selalu berinovasi guna memberikan yang terbaik dan mencegah berbagai risiko buruk dari penggunaan galon isi ulang,” katanya.
Sumber: Tempo.co