SUKABUMIUPDATE.com - Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tentu sangat lazim diperingati dengan makan besar. Melansir dari tempo.co, umumnya, keluarga akan menyediakan ketupat, opor ayam, rendang, sayur nangka, hingga ati ampela sambal balado.
Sayangnya, porsi yang disajikan sering jauh melebihi kebutuhan. Alhasil setiap makanan harus disimpan agar tidak terbuang sia-sia dan bisa dikonsumsi esok harinya, bukan? Meski ini baik untuk dikerjakan, namun Anda harus berhati-hati.
Dokter sekaligus pembawa acara televisi Trust Me, I am Doctor, Michael Mosley mengatakan bahwa menyimpan dan memanaskan makanan khususnya berbahan dasar santan tidaklah mudah. Sebab cara yang salah bisa meningkatkan risiko keracunan.
“Ini karena makanan yang disimpan bisa meningkatkan pertumbuhan bakteri. Sehingga menyimpan dan memanaskannya kembali harus dikerjakan dengan teknik yang benar,” katanya seperti dilansir dari situs Mirror.co.uk.
Adapun Mosley membagikan tipsnya agar masyarakat tidak melakukan kesalahan dan berakibat sakit perut. Pertama, makanan harus disimpan di dalam kulkas dalam kondisi tertutup. “Masukkan makanan berbasis santan ke dalam wadah kedap udara sebelum dimasukkan ke kulkas,” katanya.
Waktu menyimpan di lemari es pun hanya diperbolehkan maksimal 3-4 hari saja. “Disarankan tidak melebihi itu karena kandungan dan nilai gizi pada makanan yang disimpan terlalu lama bisa semakin menurun. Sebaliknya ini juga meningkatkan produksi jamur,” katanya.
Saat akan dipanaskan kembali dengan kompor, pastikan suhu api ada di atas 82 derajat selsius. Ini pun seiring dengan rekomendasi Badan Standarisasi Makanan di Amerika Serikat. “Suhu api itu dinilai paling baik dalam mematikan virus dan bakteri penyebab penyakit yang tumbuh akibat penyimpanan di lemari es,” katanya.
Sedangkan saat akan memanaskan makanan lewat microwave, pastikan Anda mengaduknya hingga rata. Sebab seringkali microwave hanya bekerja pada bagian ujung piring dan mangkuk saja. “Setelah dimasukkan microwave pertama, aduk makanan lalu masukkan lagi ke microwave agar panasnya merata,” katanya.
Sumber : tempo.co