SUKABUMIUPDATE.com - Setelah bulan Ramadan berlalu dan kita usai merayakan Idulfitri, umat muslim kembali bersiap-siap menjalankan ibadah puasa Syawal selama 6 hari guna mendapat pahala lebih banyak.
Melansir dari suara.com, lalu, kapan sebaiknya puasa Syawal mulai dijalankan? Mengutip NU Online, Sabtu (23/5/2020), ada baiknya puasa Syawal dijalan pada tanggal 2 hingga 7 Syawal. Artinya, sehari setelah perayaan Idulfitri yang jatuh pada 1 Syawal, puasa Syawal sudah bisa dilakukan.
Meski begitu, puasa Syawal tidak harus dijalankan berurutan. Anda boleh menjalankannya tidak berurutan asalkan selama 6 hari dalam satu bulan Syawal.
Bahkan, jika memiliki utang atau kewajiban mengganti puasa yang batal saat Ramadan, puasa Syawal bisa dimanfaatkan untuk mengganti utang tersebut. Jadi, pahala puasa Syawal didapat, utang puasa juga tertutupi.
Hal ini juga tertulis dalam Ibrahim Al-Baijuri, Darul Fikr keterangan Syekh Ibrahim Al-Baijuri menyebutkan:
"Puasa Syawal tetap dianjurkan meskipun seseorang tidak berpuasa Ramadan. Seperti diingatkan sebagian ulama mutaakhirin, tetapi yang jelas seperti dikatakan sebagian ulama, seseorang mendapat keuntungan sunnah puasa Syawal dengan cara melakukan puasa qadha atau puasa nazar."
Saat seseorang yang berhasil menjalankan ibadah Syawal, maka pahalanya setara dengan puasa selama 1 tahun. Pandangan ini memiliki dasar dalil yang shahih.
"Barangsiapa yang telah melaksanakan puasa Ramadan, kemudian ia mengikutinya dengan berpuasa selama 6 hari pada bulan Syawal, maka dia mendapatkan pahala sebagaimana orang yang berpuasa selama 1 tahun," bunyi hadis tersebut.
Memang, waktu pelaksanaan puasa Syawal yang ideal adalah 6 hari berturut-turut, setelah 1 Syawal. Namun keuntungannya tetap bisa didapat bagi mereka yang berpuasa sunnah tanpa berurutan di bulan Syawal.
Sumber : suara.com