SUKABUMIUPDATE.com - Setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda. Ini perlu orang tua ketahui agar bisa membantu sang buah hati mendapatkan hasil yang maksimal.
Melansir dari tempo.co, psikolog Jovita Ferliana mengatakan ada sejumlah cara yang orang tua lakukan, salah satunya memperhatikan kebiasaan anak sehari-hari.
"Misalnya lebih banyak melihat, bergerak, mendengar atau membaca. Ada juga anak yang gaya belajarnya kombinasi, tetapi lihat mana yang mendominasi," ujar dia dalam Virtual Media Gathering Sampoerna Academy, Rabu, 20 Mei 2020.
Setidaknya ada empat gaya belajar anak yang perlu orang tua tahu, yakni visual yakni lebih banyak memahami informasi dari gambar, warna dan sebagainya, lalu auditory yang lebih mengandalkan indera pendengaran dalam proses belajar.
Lalu read atau anak lebih mudah memahami informasi jika membaca dan gaya terakhir, kinestetik yakni anak lebih cenderung melakukan secara langsung apa yang dia pelajari.
"Lihat mana yang mendominasi. Sebenarnya dalam diri anak punya keempatnya (gaya belajar)," kata Jovita.
Cara lain untuk mengenali gaya belajar anak, memberikan mereka tugas. Misalnya tugas merakit mobil. Anak gaya visual akan mulai melihat gambar utuh baru merakit, di sisi lain anak tipe read akan membaca petunjuk lalu merakit.
Sementara tipe auditory akan mendengarkan tutorial merakit terlebih dulu. Tipe belajar anak terakhir, kinestetik, cenderung langsung merakit tanpa membaca petunjuk atau gambar yang ada.
Selain itu, perhatikan gangguan di sekitar anak. Anak yang gaya belajarnya auditory akan terganggu jika mendengar suara-suara seperti hewan atau lainnya saat belajar. Di sisi lain, anak dengan gaya belajar kinestetik cenderung tertekan pada gaya belajar yang tenang.
Cara keempat, yakni mendampingi anak selama sesi belajar dan terakhir, orang tua harus berkomunikasi dengan guru untuk membantu mendapatkan gambaran gaya belajar yang tepat untuk anak.
"Komunikasi dengan guru karena mereka yang mengobservasi belajar anak di sekolah," demikian kata Jovita.
Sumber : tempo.co