Tak Semua Senang Pembatasan Dilonggarkan, Penderita Kecemasan Salah Satunya

Selasa 19 Mei 2020, 14:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Banyak negara sudah mulai melonggarkan pembatasan. Bahkan, di Italia beberapa toko dan restoran sudah mulai buka kembali. Sedangkan di Indonesia, pemerintah akan mulai menjalankan skenario tersebut pada awal Juni.

Melansir dari suara.com, seolah-olah ini adalah kabar baik, tetapi kembali ke keadaan normal tidak sesederhana kelihatannya. Terutama 'kembali' dari sebuah pandemi yang menewaskan ratusan ribu orang di seluruh dunia.

"Meskipun pembatasan dicabut, saya akan tetap tinggal (di dalam rumah)," kata seorang ilustrator Rebecca Hendin (31) kepada Independent.

Alasannya, karena ia masih cemas dengan risiko kebersihan dan fisik pada waktu normal.

"Jadi bagi saya, virus corona telah memberi saya tingkat kecemasan selanjutnya. Jadi saya cukup banyak tinggal di dalam sampai selesai, bahkan jika itu berarti untuk waktu yang sangat lama," sambungnya.

Rebecca bukan satu-satunya orang yang akan merasakan hal ini.

Sebuah survei Ipsos Mori yang terbit pada 1 Mei menemukan lebih dari 60% warga Inggris merasa tidak nyaman dengan gagasan untuk pergi ke restoran, pertujukan, acara olahraga, atau menggunakan transportasi umum ketika lockdown dicabut.

Kurang dari setengahnya (49%) dari mereka yang saat ini bekerja, mereka nyaman untuk kembali bekerja.

Kecemasan untuk kembali hidup setelah lockdown membentuk bagian dari kondisi psikologis yang lebih luas, yang dikenal sebagai 're-entry anxiety', kata Marc Hekster, konsultan psikolog di The Summit Clinic di London.

"Ini adalah ketakutan akan hal yang tidak diketahui dan hilangnya periode keamanan yang diciptakan oleh penguncian paksa di rumah kita," jelasnya.

“Lockdown telah menciptakan rasa aman buatan tentang dunia. Kami telah dilindungi dari virus dan mungkin juga terlindung dari keadaan keluarga yang rumit, konflik keluarga dan masalah eksternal lainnya."

Menurutnya, re-entry anxiety memiliki beberapa kesamaan dengan respon terhadp trauma.

"Misalnya, kita mengalami kecelakaan mobil, kita mungkin pulih dari guncangan kecelakaan dan bahwa tubuh sembuh dengan baik. Namun, begitu kita harus kembali mengemudi lagi rasanya sangat cemas. Ini karena kita akan kembali ke situasi berbahaya yang kita alami," lanjutnya.

Mereka yang memiliki riwayat kecemasan, misalnya, akan lebih rentan terhadap masalah semacam ini, kata Hekster. Serta, mereka yang pernah mengalami duka atau sakit, juga akan cenderung merasa cemas dengan pelonggaran pembatasan karena mereka merasa dunia luar tidak aman.

Sarita Robinson, psikolog di University of Central Lancashire, menjelaskan kemungkinan juga bergantung pada seberapa khawatir orang itu pada penularan Covid-19.

"Mereka yang merasa risikonya tinggi akan merasa jauh lebih cemas. Tetapi yang lain akan memiliki persepsi risiko yang lebih rendah, mungkin karena mereka masih muda dan sehat," tambah Robinson.

Selain itu, mereka yang memiliki tanggung jawab untuk menjaga orang lain, seperti anak-anak atau orang tua lanjut usia, mungkin memiliki tingkat kecemasan tambahan, bukan untuk keselamatan mereka sendiri tetapi untuk orang yang dicintai.

 

Sumber : suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)