SUKABUMIUPDATE.com - Menjaga kondisi karyawan tetap produktif saat pandemi COVID-19 memang tidak mudah. Melansir dari tempo.co, sebagian perusahaan sudah menerapkan bekerja dari rumah dan sebagian industri masih memberlakukan karyawan datang ke ke tempat kerja.
Psikolog Rosdiana Setyaningrum, menegaskan penting menjaga kesehatan jiwa dan ketenangan pikiran dalam membentuk pribadi yang sehat fisik dan mental untuk menjaga produktivitas kerja. Menurut Rosdiana, kita akan memasuki situasi a new normal, hal yang sebelumnya tidak biasa kini menjadi hal sehari-hari kita temui.
“Tinggal di rumah 24 jam, bekerja dan sekolah dari rumah, bertemu orang yang sama terus menerus, atau di beberapa keluarga bahkan harus diam di ruangan yang tidak terlalu luas, perubahan ini dan menjalankan kebiasaan baru berpotensi menimbulkan kejenuhan bahkan stres yang akan sangat mempengaruhi imunitas tubuh,” tuturnya.
Ia menyarankan cara terbaik untuk menghindari stres dengan mencari cara untuk menikmati kebiasaan baru ini dan mengubah cara berpikir. Banyaknya waktu bersama keluarga di rumah dapat disiasati dengan membuat aturan permainan baru dan disepakati bersama, melakukan apa yang disukai secara individual, dan memilih kegiatan yang dapat dikerjakan bersama sehingga orang tua tidak stres dan anak-anak senang berada di dekat orang tua.
Rosdiana menyarankan empat cara yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk menghindari stres, membentuk ikatan antara anggota keluarga, dan membangun kebahagiaan di rumah, yaitu mengajarkan anak untuk mandiri agar pekerjaan orang tua dapat terbantu, melakukan komunikasi dua arah yang terbuka antaranggota keluarga, mengurangi penggunaan gawai, dan biarkan anak bercerita dan ini akan membantu melatih kemampuannya menyampaikan gagasan.
Selain itu, melakukan dan membangun kebiasaan baik bersama, seperti makan makanan bergizi dan rutin minum susu hingga memasak atau membersihkan rumah, membiasakan kedisiplinan dengan aturan bersama yang harus diikuti oleh orang tua dan anak-anak. Boleh juga ditambahkan apresiasi dan konsekuensi yang harus dibicarakan bersama terlebih dulu.
Ia mencontohkan tingkah laku empati dan senang berbagi dengan beramal atau berdonasi untuk membantu anak-anak untuk lebih mensyukuri apa yang dimiliki. Rasa bahagia yang hadir di tengah keluarga adalah permulaan yang sangat baik untuk membangun keluarga kuat Indonesia.
Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan (PKGK) FKM Universitas Indonesia, Ir. Ahmad Syafiq, mengingatkan untuk tidak lupa menjaga kondisi tubuh tetap optimal, dibutuhkan imunitas yang tangguh untuk dapat mendukung tubuh beradaptasi dengan berbagai macam virus dan penyakit melalui asupan yang baik, apakah itu vitamin maupun protein.
Sumber : tempo.co