Perbedaan Mencolok saat Sambut Ramadan di Tengah Pandemi COVID-19

Rabu 22 April 2020, 01:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Umat Muslim di dunia akan segera memasuki bulan Ramadan 2020. Disebut juga sebagai bulan suci, masyarakat pun akan melewatinya dengan serangkaian kegiatan, termasuk puasa hingga Idul Fitri atau Lebaran.

Dilansir dari tempo.co, namun di 2020 ini, tentu banyak pengalaman baru yang akan dirasakan. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kini masyarakat pun harus dihadapkan pada virus corona yang sangat cepat menyebar sehingga segala bentuk antisipasi harus diterapkan. Salah satunya dengan menghindari ibadah berjamaah.

Seperti dilansir dari Gulf News, pengamat sosial dan politik di Arab Saudi, Tariq A. Al Maeena, mengatakan masyarakat mungkin tidak bisa melakukan kegiatan salat tarawih di masjid.

“Tarawih tak akan bisa dilakukan di masjid mengingat adanya ketakutan bahwa pertemuan besar, di mana umat akan berdiri berdekatan satu sama lain, bahu membahu, dan selama lebih dari satu jam mungkin tidak aman dalam konteks saat ini,” katanya.

Kebiasaan berbuka bersama dengan keluarga atau teman juga tidak bisa dilakukan di tempat terbuka. “Karena pasar, mal, atau tempat pertemuan sosial lain harus juga dibatasi agar risiko penularan COVID-19 tidak terjadi,” kata Tariq.

Untungnya, dalam mengatasi hal-hal tersebut, pendiri dan CEO Ramadan Tent Project, Omar Salha, mengatakan ada banyak cara yang bisa dilakukan. Khususnya tarawih, masyarakat pun tetap bisa melakukan ibadah dengan kusyuk jika melakukannya bersama seluruh anggota keluarga.

“Jadikanlah ruang tamu tempat beribadah. Mushola tentu akan dirindukan, namun dalam kondisi seperti ini, kita tetap bisa beribadah dan bersatu bersama keluarga lewat ibadah berjamaah di rumah,” katanya, seperti dilansir dari situs The National.

Adapun, alternatif buka bersama dapat dikerjakan secara online. Seperti Omar, ia mengatakan akan menjadi tuan rumah untuk acara buka bersama di Inggris lewat platform konferensi video Zoom dan streaming langsung di Facebook.

“Ini bisa dilakukan agar masyarakat tidak merasa terisolasi selama Ramadan. Buka virtual juga dapat menciptakan rasa aman sekaligus rasa memiliki lewat berbagi pengalaman yang memang sangat dibutuhkan dalam situasi sekarang,” katanya.

 

Sumber : tempo.co

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 19:00 WIB

Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Ketahui 4 Hal Berikut Ini!

Donor Jantung adalah orang yang memberikan jantungnya untuk transplantasi kepada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Perhatikan 4 Hal Berikut. (Sumber : Freepik/freepik)
Jawa Barat24 November 2024, 17:36 WIB

PLN UID Jabar Dukung Kegiatan Srikandi Movement: Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat, terutama bagi ibu dan anak.
Beragam kegiatan digelar dalam acara ini, salah satunya Lomba Mewarnai bagi anak-anak TK/PAUD se-Kabupaten Garut. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 17:16 WIB

Bus Terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi

Bus jurusan Sukabumi-Bekasi terguling di Jalur Lingkar Selatan (Lingsel) Warudoyong, Kota Sukabumi, Minggu sore (24/11/2024).
Kondisi bus terguling di Jalur Lingkar Selatan, Warudoyong, Kota Sukabumi, Minggu sore (24/11/2024). (Sumber Foto: Fikri)
Sukabumi24 November 2024, 17:09 WIB

Sosialisasi Empat Pilar di Sukabumi, Drh Slamet Bahas Kesadaran Bernegara

Slamet mengatakan masyarakat penting untuk ikut terlibat dalam proses demokrasi.
Drh Slamet menggelar sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Minggu (24/11/2024). | Foto: Istimewa