SUKABUMIUPDATE.com - Selama wabah virus corona, berbagai sektor ekonomi mengalami dampak buruk. Dilansir dari tempo.co, salah satu yang paling drastis mungkin datang dari usaha retail sebab barang dan jasa masuk ke prioritas kedua setelah pangan serta obat-obatan.
Apabila tidak segera diatasi, bisnis retail pun bisa mengalami kebangkrutan. Tentu tak ada yang menginginkan hal tersebut. Untuk itu, Data Analyst dari aplikasi pengurus Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Moka, Hutami Nadya, pun membagikan beberapa tips.
Fokus penjualan secara online
Pelanggan mungkin tidak akan datang langsung ke toko fisik melainkan berselancar di internet atau e-commerce untuk membeli pakaian dan keperluan lain. Pastikan Anda memfokuskan penjualan secara online.
Di mana saja Anda bisa berjualan? Bisa saja lewat website khusus atau beragam e-commerce. Adapun data menunjukkan bahwa pelanggan lebih senang berbelanja pada pukul 15.00-16.00. Jadi, pastikan Anda mengunggah dan aktif di jam tersebut dalam melayani calon pembeli.
Berikan informasi secara transparan pada pelanggan
Wabah COVID-19 membuat banyak pengiriman barang tertunda. Agar tak mengundang banyak tanya dari pelanggan, berikanlah informasi secara transparan, terutama soal estimasi kapan barang sampai. Infokan pula dengan detail apakah barang yang dijual masih ada stok, habis, atau mungkin harus pre-order terlebih dulu.
Atur shift karyawan untuk bersiap melayani pesanan online
Pesanan online bisa masuk kapan saja. Maka, Anda bisa menugaskan karyawan yang biasanya berjaga di toko fisik untuk membantu memantau pesanan online. Atur shift karyawan dengan efektif agar tidak satu pun pesanan terlewatkan.
Tetap jaga stok produk
Pastikan tetap memantau stok produk yang dimiliki sehingga semua pesanan pelanggan dapat terpenuhi. Bila ada produk paling laris yang stoknya menipis, Anda pun harus segera menambah atau restock.
Analisis kinerja bisnis
Selagi Anda #dirumahsaja, ini waktu yang tepat untuk menganalisis bisnis yang dijalani selama ini, baik dari segi penjualan tiap bulan, mana produk paling laku, kapan gerai ramai pembeli, dan seterusnya. Jadikan data dan laporan tersebut sebagai bekal untuk membuat strategi bisnis ke depan.
Sumber: Tempo.co