SUKABUMIUPDATE.com - Selama masa physical distancing pandemi covid-19 ini pemerintah mengajurkan untuk tetap berada di rumah. Dilansir dari tempo.co, semua kegiatan belajar, bekerja dan beribadah dilakukan dari rumah demi mencegah penyebaran virus corona. Kampanye #dirumahaja pun terus dilakukan sampai saat ini.
Lalu apa saja yang dilakukan para ibu Indonesia selama pandemi corona ini? Survey terbaru Orami yang melibatkan responden dari anggota Orami Community yang tersebar di seluruh Indonesia ini menunjukkan bahwa, memasuki minggu ke-4 #DiRumahAja, terdapat perubahan dari segi perilaku dan keseharian para ibu di Indonesia. Tidak hanya dalam perilaku berbelanja, ternyata #DiRumahAja juga memiliki efek terhadap dinamika hubungan dengan anak maupun pasangan.
Head of Orami Parenting Cynthia Tenggara mengatakan tidak bisa dimungkiri bahwa saat di rumah saja memberikan efek perasaan yang campur aduk bagi para Ibu, mulai dari bosan, lelah, maupun cemas. "Namun tidak sedikit yang juga merasa senang dan beberapa merasa lebih mindfull. Perubahan pola komunikasi dan rutinitas sepertinya memberikan banyak perspektif baru untuk para ibu.” ungkap Cynthia melalui siaran pers Orami, Jumat 17 April 2020.
Hasil survey juga menunjukkan kecenderungan berada di rumah ternyata dapat meningkatkan kualitas hubungan antara ibu baik dengan anak maupun pasangannya. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan rutinitas berubah dan kuantitas pertemuan yang lebih banyak.
Responden yang merasakan kualitas hubungannya dengan pasangan membaik jauh lebih banyak daripada yang merasa kualitas hubungan dengan pasangan memburuk. Sebanyak 35 persen mengaku hubungannya dengan pasangan semakin mesra, dan hanya 7 persen yang mengaku menjadi kerap bertengkar.
Untuk ibu bekerja atau working mom, ada tiga hal yang paling dirasakan perubahannya. Pertama sebanyak 53 persen kesulitan karena harus membagi waktu antara mengurus anak dan juga bekerja, sebanyak 48 persen merasa quality time dengan anak semakin bertambah, dan sebanyak 35 persen lainnya jadi punya waktu lebih banyak untuk melakukan hal lain seperti masak, atau melakukan hobi lainnya.
Lain halnya dengan ibu rumah tangga atau stay at home mom. Tiga hal yang paling dirasakan perubahannya yakni, sebanyak 42 persen merasa bahwa pekerjaan domestik bertambah karena semua anggota ada di rumah, namun hal ini dibarengi dengan quality time dengan pasangan yang bertambah (50 persen) dan perasaan senang karena akhirnya ada yang membantu mereka melakukan pekerjaan rumah tangga (34 persen).
Sementara mompreneur atau ibu yang memiliki bisnis mengeluhkan hal yang berbeda, mayoritas ibu sebanyak 47 persen mengaku penjualannya mengalami penurunan. Tidak hanya itu, bahkan 18 persen lainnya harus untuk sementara menutup usahanya, dan sebanyak 6 persen lainnya sampai harus menutup total usaha (6 persen). Meski begitu, sebanyak 24 persen ibu mengaku penjualannya justru meningkat.
Terkait konsumsi pemberitaan tentang Covid-19, mayoritas responden merujuk kepada konten yang disajikan televisi (65 persen), berita online (61 persen), dan juga media sosial (50 persen) sebagai sumber informasi yang paling dipercaya. Sedangkan, informasi dari aplikasi pesan singkat memiliki tingkat kepercayaan yang rendah (13 persen).
Penerapan physical distancing juga berpengaruh terhadap tingginya konsumsi belanja online untuk perlengkapan Ibu dan Bayi. Sebanyak 50 persen ibu mengaku berbelanja melalui e-commerce dan 26 persen melalui toko online yang ada di media sosial.
Hal ini berbeda dengan cara ibu berbelanja kebutuhan pokok sehari-hari seperti sembako, daging, dan sayur. Sebanyak 65 persen ibu mengaku masih pergi ke pasar atau tukang sayur seperti biasa. Sebanyak 58 persen responden mengaku bahwa kebutuhan dasar untuk anak dan bayi seperti popok dan susu pun mengalami peningkatan atau stok yang dibeli menjadi lebih banyak.
"Dari hasil survey ini, kami dapat menyimpulkan bahwa alih-alih merasa sedih terus menerus, sebenarnya kesempatan berada di rumah ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi para ibu untuk mempererat hubungan antar keluarga, serta saling mendukung. Kami percaya rumah adalah awal untuk generasi yang lebih baik ke depannya," pungkasnya.