SUKABUMIUPDATE.com - Ribuan pemudik terus menuju kampung halaman meski ada imbauan agar masyarakat tidak melakukannya di tengah pandemi virus corona. Dilansir dari tempo.co, banyak yang beralasan mudik karena tidak lagi memiliki pekerjaan di Jakarta akibat diberhentikan oleh perusahaan hingga dagangan yang tak lagi ramai. Ada juga yang merasa bosan dengan aktivitas saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Ibu Kota.
Ketua Tim Penanganan COVID-19, dr. Erlina Burhan, mengatakan jika ada orang terpaksa mudik atau sudah terlanjur mudik, disarankan tetap menjaga jarak aman saat di kendaraan. Bagi pemudik, bila sampai di kampung halaman, maka segeralah mengkarantina diri di rumah.
"Bukan bersilaturahmi ke sana ke mari karena Anda bisa jadi saja tidak memiliki gejala tetapi bisa saja OTG (orang tanpa gejala), mempunyai virus di saluran napasnya," ujarnya.
Dokter paru ini mengungkapkan bahwa OTG yang melakukan silaturahmi dengan tidak langsung mengkarantina diri sangat berbahaya bagi orang lain. Apalagi jika bertemu dengan lansia yang sistem imunnya rendah.
"Ini bisa menularkan, jadi kalaupun terpaksa pulang kampung jagalah jarak, isolasi diri dan istirahat, jangan begadang," tegasnya.
Namun, Erlina mengharapkan masyarakat, khususnya warga Jakarta, untuk mematuhi imbauan pemerintah dengan tidak pulang kampung.
"Masyarakat adalah garda terdepan untuk memutus rantai penularan, maka hindarilah kerumunan, mudik ini kan berkerumun," tuturnya.
Sumber: Tempo.co