Cegah Psikosomatik, Atur Waktu Nonton Berita dan Baca Grup WhatsApp

Rabu 15 April 2020, 21:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Tanpa disadari, efek menjalani masa di rumah saja dan pembatasan jarak fisik yang sudah dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona perlahan tapi pasti berimbas pada kesehatan mental. Melansir dari tempo.co, ketidakpastian kapan situasi ini berlalu dan beredar berita-berita terkait pandemi yang beredar semakin memperparah dan berdampak pada kesehatan fisik dan mental.

Gangguan kesehatan mental yang dimaksud dikenal dengan istilah psikomatik yakni kondisi fisik yang terkait masalah psikologis. Menurut Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Jiemi Ardian gejala psikosomatis yang paking sering kentara ialah gangguan tidur, kemudian disusul gangguan fisik seperti mual, diare, pusing.

"Biasanya muncul pada sore hari setelah pengumuman data jumlah pasien Covid-19 dari Kemenkes," ucap Jiemi dalam Live Instagram Sunan Institute yang diadakan The Sunan Hotel bertema Bagaimana Menjaga Kesehatan Mental Selama Pandemi, Selasa 14 April 2020.

Penyebab gejala tersebut karena faktor kita menonton televisi acara berita atau membaca media cetak maupun online. Sebab itu, Jiemi menganjurkan agar kita memilih berita mana yang nyaman kita tonton dan batasi durasi waktunya.

"Sebab tubuh kita lah yang paling aware sejauh mana batas kemampuan kita meresponnya. Secara teknis misalnya akan nonton berita dari jam 5-7 atau di jam khusus. Pilih platform jangan semua dibaca, Instagram dan Twitter dibaca. Pilih yang kita mampu," saran Jiemi.

Jika Anda membaca satu berita negatif, maka supaya balance dibutuhkan 4 berita positif agar tubuh kita seimbang. "Beberapa teman-teman mungkin akan sulit bergeser, tidak semua cocok dengan berita positif tapi jelas berita negatif memberatkan. Atau Anda coba membaca berita netral," ucapnya.

Demikian pula kalau kita memiliki beberapa grup Whatsapp, kita fokus mana yang mau intens kita ikuti dan penting buat diri kita. "Jangan dibaca semua, pilihan left sementara nggak apa-apa, semua untuk kesehatan kita," tambah dia.

Menurut Jiemi sisa waktu kita mengurangi baca berita dan sementara tidak aktif di grup Whatsapp bisa digunakan untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat. "Misalnya untuk merawat diri sendiri entah kamu memelihara hewan, minum teh yang kamu suka, kalau bisa yoga atau meditasi. Lakukan sesuatu yang bisa merawat kesehatan mental kita," urainya.

Jiemi menambahkan sedih itu wajar tetapi jika penderitaannya intens dan mengganggu misalkan sampai ganggu tidur, makan dan kerjaan maka sudah mengalami disfungsi, jadi sudah perlu konsultasi.

"Kalau kamu terlalu marah kecewa bingung takut susah makan tidur kerja terganggu atau ada pikiran bunuh diri datang atau pengen menyakiti orang lain maka tidak bisa ditunda karena kalau menunggu Covid-19 nanti kita enggak tahu selesainya kapan," pungkasnya.

 

Sumber : tempo.co

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 02:09 WIB

Termasuk Sukabumi, Nasib 11 Sengketa Pilkada Di Jabar Diputuskan 4-5 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan membacakan putusan dismissal terhadap setiap sengketa Pilkada 2024. Dari seluruh sengketa yang ada, sebelas diantaranya terjadi di Jawa Barat, pada 4-5 Februari 2025.
Hakim MK dalam sidang perdana sengketa hasil Pilbup Sukabumi 2024. (Sumber : YouTube/Mahkamah Konstitusi)
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:24 WIB

Pengunjung Minta Maaf Usai Viral, Akui Tak Sengaja Keluhkan Tarif Di Pantai Citepus Sukabumi

Setelah video tersebut viral dan memicu banyak reaksi dari warga, pengunggah video yang diketahui bernama NH (38), seorang warga Desa Gunung Karamat, Kecamatan Cisolok, akhirnya memberikan klarifikasi dan meminta maaf
Pengunjung Pantai RTH Citepus Palabuhanratu Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Musik30 Januari 2025, 20:00 WIB

16 Konser Musisi Internasional di Jakarta pada Februari 2025, Setiap Minggu Ada

Februari 2025 menjadi bulan cukup padat untuk Indonesia karena akan ada konser dari musisi Internasional baik itu Korea Selatan maupun Amerika Serikat.
16 Konser Musisi Internasional di Jakarta pada Februari 2025, Setiap Minggu Ada (Sumber : Instagram/@mecimapro)