Studi di Indonesia Ungkap Pandemi Covid-19 Pengaruhi Gaya Hidup Kaum Urban

Selasa 14 April 2020, 01:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pandemi virus corona Covid-19 di Indonesia memberikan dampak besar terhadap berbagai hal di segala bidang. Dilansir dari suara.com, bukan cuma kesehatan, tapi juga gaya hidup dan kebiasaan bekerja masyarakatnya.

Hal ini dijelaskan dalam sebuah survei yang dilakukan secara online oleh perusahaan survei, RB Consulting yang bekerjasama dengan Snapcart yang dilakukan pada 17-28 Maret 2020 lalu.

Survei ini menyasar 2000 responden di delapan kota besar di Indonesia (Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Palembang, Makassar, dan Manado) dan menunjukkan bahwa pandemi yang masih berlanjut menyebabkan terganggunya gaya hidup, kebiasaan bekerja, dan berbisnis masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat di perkotaan.

Dalam survei tersebut, dampak Covid-19 yang paling terasa mengganggu adalah (1) kehidupan sosial, menempati urutan paling tinggi, yakni 48 persen, diikuti (2) kekhawat

iran akan karir dan pekerjaan, sebesar 44 persen, kemudian (3) gagalnya rencana liburan dan wisata dengan 39 persen, selanjutnya (4) kekhawatiran terbatasnya kegiatan keagaamaan sebesar 31 persen, dan (5) tidak bisa melakukan kebiasaan berbelanja hingga 24 persen.

Gaya Hidup yang Terganggu

Gaya hidup kaum urban, seiring berkembangnya teknologi, menjadikan mereka sibuk dengan aktivitasnya sendiri-sendiri, sehingga kehidupan sosial di dunia maya dianggap lebih menarik daripada di dunia nyata.  

Namun, survei ini memperoleh hasil yang sebaliknya, di mana hampir setengah responden baik laki-laki dan perempuan, muda dan tua justru merasa kehidupan sosialnya terganggu karena tidak bisa berkumpul bersama keluarga dan teman akibat harus menjaga jarak (physical distancing) dan mengikuti anjuran pemerintah untuk #DiRumahAja. 

Bukan cuma itu, 44 persen responden merasa khawatir akan karir dan pekerjaan mereka; untuk hal ini laki-laki lebih merasa khawatir dibandingkan perempuan.

Sebanyak 39 persen responden yang sebagian besar perempuan juga merasa khawatir dengan rencana liburan mereka yang tertunda untuk waktu yang tidak bisa ditentukan.   

Pandemi Covid-19 yang terjadi bersamaan dengan perayaan hari-hari besar agama, diantaranya Hari Raya Nyepi, Hari Raya Paskah, Bulan Suci Ramadhan, dan Hari Raya Idul Fitri juga membuat 31 persen responden merasa khawatir karena tidak bisa menjalankan ibadah keagamaan dalam keadaan normal. 

Namun, dalam siaran pers yang Suara.com terima, Iwan Murty, CEO dan Founder RB Consulting mengungkap jika di balik semua ini ada berkah tersendiri untuk para penjual melalui daring.

Sebanyak 24 persen responden yang merasa kebiasaan berbelanja mereka terganggu, mengubah cara berbelanja melalui daring.  

"Setiap krisis akan ada perubahan norma, tapi akan ada reaksi langsung ketika bertemu. Banyak perusahaan dan pemerintah akan memahami dampak dari WFH. Belanja online akan tetap terus jalan dan menjadi kebiasaan baru,” ungkap dia.

Pengaruh Pandemi Covid-19 terhadap kebiasaan kerja

Survei ini mencoba menganalisa perbedaan perspektif yang mencolok antara responden lelaki bekerja dan responden perempuan yang bekerja, bahwa sebanyak 74 persen responden perempuan yang bekerja dan 68 persen responden pria bekerja merasakan kurang efektif bekerja di rumah.  

Responden perempuan misalnya, merasa bekerja Work From Home (WFH) kurang efektif karena selama bekerja mereoa juga harus membagi perhatian dengan mengurus rumah tangga.

Sedangkan responden lelaki pada umumnya mempunyai 3 kekhawatiran terbesar yaitu karir dan pekerjaan, bisnis dan hobi mereka.

 

 

Sumber : suara.com

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 19:00 WIB

Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Ketahui 4 Hal Berikut Ini!

Donor Jantung adalah orang yang memberikan jantungnya untuk transplantasi kepada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Perhatikan 4 Hal Berikut. (Sumber : Freepik/freepik)