Pakar Sebut Pakaian Bukan Sumber Penularan Virus Corona

Rabu 08 April 2020, 15:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Beberapa waktu lalu di Indonesia dihebohkan dengan adanya pasangan yang menggunakan hazmat atau baju pelindung diri yang biasa dipakai petugas medis untuk menangani pasien yang terinfeksi virus corona saat berbelanja ke pasar swalayan. Tak sedikit pula yang menggunakan jas hujan saat bepergian ke luar rumah.

Melansir dari tempo.co, tingkah laku ini semata-mata sebagai upaya perlindungan diri. Mereka khawatir virus yang menginfeksi saluran pernapasan itu menempel di pakaian dan akhirnya menginfeksi. Namun benarkah virus ini bisa menempel di pakaian?

”Jika keluar untuk berlari di lingkungan atau ke toko bahan makanan, sangat tidak mungkin terpapar COVID-19 melalui pakaian atau sepatu. Kami tidak percaya sepatu atau pakaian adalah sumber penularan yang signifikan,” ujar Dr. Vincent Hsu, dokter penyakit dalam, penyakit menular, dan obat pencegahan di AdventHealth, Orlando, Amerika Serikat

Menurut Hsu, belum ada kasus yang terdokumentasi mengenai penularan COVID-19 melalui pakaian dan sepatu pada saat ini. Dia menerangkan COVID-19 adalah penyakit pernapasan seperti flu yang disebabkan oleh virus corona baru, penyakit ini disebarkan oleh cairan dari saluran pernapasan seperti batuk atau bersin.

Berdekatan dengan pasien terinfeksi corona yang sedang batuk dan bersin adalah cara yang paling mungkin untuk penularan langsung. Namun, memang virus ini dapat bertahan di luar tubuh manusia seperti di permukaan.

Seseorang akan tertular COVID-19 setelah memegang benda yang sebelumnya terkena cairan dari orang yang terinfeksi. Para ahli memperkirakan virus dapat bertahan hidup beberapa jam hingga beberapa hari.

Sementara, COVID-19 dapat bertahan selama 2-3 hari pada logam dan plastik. Akan tetapi, pakaian tidak dianggap sebagai bahan yang kondusif untuk kelangsungan hidup virus ini.

"Studi terbaik kami di bidang ini, pakaian secara umum tidak dianggap sebagai inkubator virus terbaik," sebut Dr. Kathleen Jordan, spesialis penyakit menular dan wakil presiden di CommonSpirit Health.

Hal ini lantaran sifat bahan kain tidak kondusif bagi kelangsungan hidup virus yang lebih menyukai kelembaban. "Pakaian biasanya lebih kering dari permukaan yang keras, yang berpotensi menyerap angin lebih mudah," kata Jordan.

Transfer virus melalui pakaian tidak mungkin. Tetapi para ahli yang diwawancarai oleh Healthline sepakat ada beberapa skenario di mana mencuci pakaian adalah ide yang baik, terutama bagi yang berinteraksi langsung dengan pasien COVID-19 seperti petugas kesehatan.

Jikalau hanya keluar untuk membeli bahan makanan, tidak perlu mencuci pakaian jika tetap memperhatikan jarak aman dengan orang lain saat berbelanja.

“Kami tahu bahwa jarak sosial adalah cara yang paling efektif untuk mengendalikan transmisi,” kata Jordan.

Bagaimana dengan sepatu? Sepatu memang cenderung jauh lebih kotor daripada pakaian hanya karena sifatnya dipakai sebagai alas kaki. Karena itu, benda ini mungkin membawa bakteri dan kontaminan lain ke rumah. Meskipun demikian, para ahli sepakat mereka bukanlah sumber penularan virus corona. “

Mereka bukan area sentuh tinggi,” sebut Jordan.

Tetapi, Anda dapat mengambil langkah-langkah pencegahan tambahan untuk memastikan kontaminan tidak memasuki rumah dengan membersihkan sepatu dan meninggalkannya di depan pintu atau dengan menaruhnya di rak yang jauh dari area lain di rumah.

 

Sumber : tempo.co

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi24 November 2024, 13:27 WIB

Korban Ungkap Ciri Pelaku Pembacokan Di Jampangtengah Sukabumi: Kulit Putih Penampilan Keren

Y (47 tahun) korban pembacokan orang tak dikenal merupakan warga Kampung Simpang RT 12/ 04 Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, melalui keponakannya Rahman (32 tahun) mengungkapkan ciri ciri pelaku
Y (47 tahun) korban pembacokan orang tak dikenal di Jampangtengah Sukabumi | Foto : Istimewa
Jawa Barat24 November 2024, 13:00 WIB

Gema Petani Jabar Kecam Kriminalisasi ke Penggarap di Bantargadung Sukabumi

Gerakan Mahasiswa Petani Jawa Barat (Gema Petani Jabar) mengutuk keras tindakan kriminalisasi yang dilakukan terhadap tiga petani penggarap di Cijambe, Bantargadung, Kabupaten Sukabumi.
Gema Petani Jabar kecam kriminalisasi penggarap PT Bantargadung Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa
Sehat24 November 2024, 13:00 WIB

Sesak Napas Berkaitan dengan Jantung? Cek Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Sesak napas adalah gejala umum yang sering terjadi pada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Waspada Masalah Pernapasan Akibat Obesitas, Bisa Mengalami Asma! (Sumber : Freepik/@jcomp)
Sukabumi Memilih24 November 2024, 11:37 WIB

Ribuan TPS Pilkada 2024 di Sukabumi Rawan: Potensi Bencana Alam, Konflik hingga Politik Uang

Menjelang Pilkada Serentak 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sukabumi telah mengidentifikasi sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berpotensi rawan
Logo Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 | Foto : Istimewa
Life24 November 2024, 10:43 WIB

Liburan di Musim Penghujan: Petualangan Virtual – Jelajahi Dunia dari Rumah

Musim penghujan sering kali memaksa kita untuk berdiam diri di rumah, menikmati kenyamanan di dalam ruangan. Namun, dengan kemajuan teknologi, hujan yang turun bisa menjadi kesempatan untuk menjelajahi dunia tanpa harus melangkah keluar rumah.
Petualangan Virtual, Jelajahi Dunia dari Rumah (Sumber : Freepik)
Sukabumi Memilih24 November 2024, 10:25 WIB

Hari Tenang Pilkada 2024 Sukabumi, Ada Sanksi Berat Jika Melanggar

Pemungutan suara akan diselenggarakan pada Rabu (27/11/2024). Ini berarti, masa tenang Pilkada 2024 akan berlangsung pada 24-26 November 2024.
Apel Siaga dan Patroli Pengawasan masa tenang Pilkada Kota Sukabumi 2024 | Foto : Sukabumiupdate
Inspirasi24 November 2024, 10:00 WIB

Lowongan Kerja Sebagai Visual Merchandising Area, Penempatan di Kota Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi. Lowongan Kerja Sebagai Visual Merchandising Area, Penempatan di Kota Sukabumi. (Sumber : Freepik)
Sukabumi24 November 2024, 09:21 WIB

Tanah Longsor di Cidolog Sukabumi, 14 Domba Garut Milik Warga Tertimbun

Longsor ini menyebabkan kandang berserta 14 ekor domba Garut bersertifikat milik seorang peternak di Cidolog Sukabumi tertimbun, dan baru diketahui oleh warga pada pagi harinya, Sabtu (23/11/2024).
Longsor di Cidolog Sukabumi, timbun kandang serta 14 ekor domba garut | Foto : Sukabumiupdate.com
Sehat24 November 2024, 09:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusannya Kayu Manis dan Mengenal 5 Manfaat Kesehatannya

Kayu manis adalah salah satu rempah-rempah yang memiliki khasiat luar biasa untuk kesehatan.
Ilustrasi - Kayu manis adalah salah satu obat herbal yang bermanfaat bagi kesehatan. (Sumber : Pexels.com/@Ngô Trọng An)
Sukabumi24 November 2024, 08:50 WIB

Sopir Hilang Kendali, Penyebab Honda CRV Tabrak Truk Molen di Cibadak

Kronologi kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Jalan Siliwangi, tepatnya di Kampung Cibadak, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (23/11/2024) sekitar pukul 17.30 WIB
Truk molen yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu sore (23/11/2024). | Foto: Istimewa