SUKABUMIUPDATE.com - Cikie Wahab punya cara baru menemani anaknya dan bocah lain saat wabah virus corona mengharuskannya bekerja dari rumah. Perempuan 34 tahun asal Pekanbaru ini memanfaatkan buku-buku dan perangkat digitalnya, yang biasa digunakan untuk membuat ilustrasi, untuk menyenangkan mereka.
“Anak-anak di rumah suka buku cerita karena gambarnya meriah dan warna-warni,” kata penulis buku cerita anak itu kepada Tempo, 1 April 2020.
Dilansir dari tempo.co, selama bekerja di rumah, kata Cikie, setidaknya sembilan anak kecil bisa hadir bersamaan dalam satu waktu. Mereka meriung sambil membaca beberapa koleksi buku anak miliknya. Menurut dia, kehadiran buku cerita anak ini bisa menjadi salah satu alternatif hiburan bagi mereka selama bersekolah di rumah. “Siapa pun yang berminat, ayo sambil belajar. Saya juga belajar kejiwaan anak untuk membuat cerita pendek atau novel,” kata dia.
Cikie adalah pengarang sekaligus ilustrator cerita anak yang karyanya, Hei Alga, menjadi pemenang harapan sayembara cerita anak yang diadakan Dewan Kesenian Jakarta pada tahun lalu. Hei Alga bercerita tentang seorang anak yang terombang-ambing setelah ditinggal orang tuanya menjadi tenaga kerja. Alga tinggal bersama bibinya. Di situlah Alga menjalani kehidupan yang tidak harmonis. Tapi ia selalu mengingat pesan ayahnya untuk selalu mengasihi bibinya karena mereka keluarga bagi Alga.
Bagi Cikie, menulis cerita anak bukanlah pengalaman baru. Hampir setiap hari ia bertemu dengan anak-anak, dan hal itu membuatnya lebih mudah menggambarkan dan menuliskannya sebagai cerita. Kemampuannya terasah ketika pada 2010 ia bergabung dalam Komunitas Paragraf di Pekanbaru. “Setiap minggu kami menulis cerita. Ketika dibawa, tulisan saya seperti dibantai di situ,” kata dia, menggambarkan proses kreatif pada masa awal-awal menulis cerita. Di situlah Cikie yakin jalannya untuk menulis dan menggambar cerita anak bisa berdampak pada perkembangan literasi masyarakat.
Sejumlah penulis muda dan komunitas literasi anak menjajal cara baru dengan menjadikan pengalaman mereka sebagai sumber cerita. Mereka meyakini pasar buku cerita anak akan terus berkembang dan bisa menjadi alternatif hiburan ketika di rumah saja.
Sumber : tempo.co