SUKABUMIUPDATE.com - Situasi pandemi Covid -19 menyebabkan anak-anak dan sebagian besar orang tua menghabiskan waktu di rumah. Dilansir dari tempo.co, anak-anak belajar dan menjalani rutinitas yang berbeda dari situasi normal.
Di tengah rutinitas di rumah saja demi menjaga diri dan keluarga, sudah seharusnya orang tua mengajak anak belajar, beraktivitas, dan berdoa.
Wakil Ketua KPAI/Komisioner Bidang Pengasuhan Rita Pranawati mengatakan, keberadaan anak di rumah dengan orang tua dalam situasi Covid-19 berdampak pada pola kehidupan baik anak maupun orang tua. Sebagian besar orang tua bekerja dari rumah dan anak menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Perubahan pola hidup ini menjadi tantangan tersendiri bagi keluarga, namun banyak pula aspek positifnya jika dijalani dengan sabar, kreatif, dan menyenangkan," ucapnya melalui siaran pers kepada Tempo.co.
Keseruan dan tantangan yang dialami para ibu jelang pekan keempat juga dirasakan oleh salah satu ibu dari dua anak, Jeany Mega Sari. Dia mengaku jika sesungguhnya merasa berat mendampingi anaknya yang duduk di bangku SMP dan SD itu.
"Buat saya yang memang stay at home mom saja berat, bagaimana dengan yang work from home. Ya pasti ada perubahan, emosinya lebih teraduk," ucap Jeany saat dihubungi Tempo.co.
Tips sederhananya menurut perempuan yang berdomisili di Bekasi ini sebagai orang tua harus konsisten dengan jadwal anak. "Jadi kegiatan saya di rumah yang menyesuaikan jadwal anak kalau hari sekolah seperti biasa. Saya buatkan jadwal agar bisa dijalankan," tambahnya.
Jeany mengaku jika dalam keluarganya dia cenderung merasa lebih aman kalau punya rutinitas harian yang jelas. Berdayakan anak yang lebih besar untuk ikutan membantu adiknya.
Demikian juga yang dialami oleh Dian Eka Putri yang dihubungi Tempo.co. Sedari awal dia telah berpikir harus melakukan apa saja.
"Buat saya anak belajar di rumah tuh beda sama di sekolah. Rumah bukan sekolah, saya bukan guru. Jadi saya nggak membuat suasana seolah-olah ini seperti sekolah dan saat dia belajar saya di depan dia ngajari. Nggak begitu," kata pegawai negeri sipil di salah satu instansi pemerintah di Semarang ini.
Ibu dua anak juga membagikan tips agar kondisi ini tak menyulitkan anak dan orang tua. Pertama, dia menjelaskan ke anak bagaimana keadaannya, mulai dari alasan mengapa sekolah di rumah karena kebijakan sekolah terkait wabah corona, kemudian akan dikasih tugas dan target mingguan.
"Saya bikin kesepakatan jadwal harian per minggu pakai tabel, tugas hari ini apa saja. Nah selama sehari-hari belajar sendiri sebisanya yang nggak ngerti boleh dilewat atau boleh mengira-ngira dulu," sambung dia.
Kedua, setiap 2 atau 3 hari, Dian akan melakukan evaluasi pekerjaan hariannya. Meskipun isinya salah-salah tapi menurutnya cara itu lebih simpel daripada setiap tidak bisa langsung bertanya. Kemudian saat proses evaluasi Dian akan kasih tahu mana yang benar, mana yang salah.
"Saya kasih tahu yang benar, lalu kalau ada yang bikin bingung saya jelasin. Kalau ada materi yang dia sudah bisa aku lewati. Jadi bagaimana pengerjaan dan kapan dikerjakan itu terserah anak, yang penting pas saya evaluasi, dia bisa tunjukkan," ujar Dian.
Sumber: Tempo.co