SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah memiliki beberapa opsi yang bisa dilakukan untuk menekan pertumbuhan angka kasus Covid-19, salah satunya adalah menerapkan lockdown. Dilansir dari suara.com, namun pilihan me-lockdown Indonesia ternyata juga menimbulkan persoalan baru pada hajat hidup masyarakat.
Jika pemerintah memberlakukan lockdown, seluruh masyarakat akan diwajibkan untuk tetap berada di rumah untuk mengisolasi diri. Tidak ada kegiatan apapun di luar rumah kecuali dengan izin.
Ini tentu bagus untuk menekan penyebaran virus. Namun, beberapa kalangan masyarakat akan terancam tak memiliki penghasilan. Siapa saja mereka?
1. Tukang Ojek
Para tukang ojek, baik online maupun pangkalan, akan kehilangan pelanggan mereka. Tidak ada orang yang akan meminta untuk diantar ke suatu tempat karena aturan larangan bepergian. Jika tak ada orang, maka tak ada pula uang yang masuk ke kantong mereka.
2. Pedagang
Pedagang menggantungkan pendapatan dari hasil jualan mereka sehari-hari. Pedagang di pasar, tukang sayur, pedagang kaki lima, bahkan pedagang dengan toko yang lebih besar pun akan terkena imbas lockdown.
Kalaupun mereka boleh keluar rumah untuk berjualan, mereka tetap tak akan bertemu pembeli. Lalu apa artinya penjual ketika tak ada pembeli?
3. Sopir angkutan
Nasib sopir angkutan hampir mirip dengan nasib para tukang ojek. Mereka akan kehilangan penumpang.
Kondisi ini berlaku untuk sopir taksi, bus, mikrolet, atau pun angkot. Jangankan untuk memberi setoran kepada pemilik armada, mendapat penumpang pun akan kesulitan karena orang-orang dilarang keluar rumah.
4. Buruh harian
Buruh harian yang akan terdampak lockdown adalah para kuli panggul, kuli bangunan, bahkan pekerja harian di pabrik atau perusahaan. Upah yang biasa mereka dapatkan setiap harinya setelah bekerja akan lenyap.
Kuli panggul akan menemui pasar yang sepi, kuli bangunan tak boleh bekerja karena larangan keluar dan berkerumun, dan buruh pabrik tak akan mendapat upah karena karyawan diminta work from home.
5. Pegiat pariwisata
Kelesuan pasar yang dialami pegiat pariwisata tak harus menunggu Indonesia menerapkan lockdown. Saat ini saja para agen travel wisata, umroh dan haji, telah mendapat imbas dari larangan masuk wisatawan ke negara-negara terdampak corona. Maskapai penerbangan juga akan lesu karena hal yang sama.
Selain itu, objek-objek wisata di Indonesia akan ditutup untuk mengurangi kerumunan. Tentu ini akan berpengaruh pada para pekerja yang terlibat di dalamnya.
Sumber : suara.com