SUKABUMIUPDATE.com - Bulan Ramadan segera tiba. Di sepanjang bulan ini, perilaku dan aktivitas harian konsumen turut berubah. Melansir dari tempo.co, untuk itu diperlukan strategi pemasaran dan komunikasi khusus agar produk dapat terus terhubung dengan konsumennya.
ADA, agensi digital yang berfokus pada pengembangan strategi pemasaran digital berbasis data, mengamati perilaku konsumen sepanjang Ramadan hingga Lebaran 2019. Data ADA memperlihatkan bahwa Ramadan dan Lebaran merupakan sebuah perjalanan panjang yang tidak hanya melibatkan sisi konsumsi tetapi juga emosi konsumen.
Data yang dirilis ADA memperlihatkan adanya tren yang terjadi sepanjang Ramadan hingga Lebaran. Berikut beberapa tren itu.
Penggunaan aplikasi berbasis religi turut meningkat
Data ADA mencatat adanya peningkatan sebanyak 327 persen untuk penggunaan aplikasi berbasis religi di Indonesia. Penggunaan ini mulai naik menjelang Ramadan dan mengalami puncaknya pada minggu pertama hingga minggu kedua.
Umat muslim lebih memilih beribadah di masjid
Sepanjang Ramadan, umat muslim di Indonesia meluangkan waktu untuk beribadah di masjid. Hal ini terlihat dari data milik ADA yang menunjukan adanya peningkatan kunjungan ke masjid dibandingkan mushola. Sementara itu, beberapa minggu setelah Ramadan, kunjungan ke mushola berangsur naik.
Mayoritas masyarakat lebih memilih untuk makan di rumah
Buka bersama merupakan tradisi yang banyak dilakukan masyakarat Indonesia. Aktivitas ini dimanfaatkan sebagai ajang berkumpul atau bahkan reuni. Namun, data ADA justru menunjukkan selama Ramadan banyak orang yang lebih memilih untuk makan di rumah. Di saat yang sama, masyarakat juga menunjukan antusiasme terhadap kegiatan memasak dan terus meningkat hingga Lebaran.
Belanja peralatan rumah tangga dan elektronik banyak dilakukan menjelang Lebaran
Menjelang Lebaran, masyarakat Indonesia mulai berbelanja peralatan rumah tangga dan elektronik. Data ADA memperlihatkan adanya kenaikan aktivitas belanja peralatan rumah tangga dan elektronik pada minggu terakhir Ramadan hingga Lebaran. Hal ini kemungkinan berkaitan dengan Tunjangan Hari Raya (THR) yang baru saja diterima.
Mudik sebelum Ramadan atau menjelang Lebaran?
Di Indonesia, aktivitas mudik mengalami puncak sebanyak dua kali. Data ADA menunjukan adanya puncak aktivitas mudik satu minggu sebelum Ramadan dengan Jawa Tengah sebagai provinsi yang paling banyak dituju. Sementara itu, arus mudik kembali memuncak satu minggu sebelum Lebaran dengan Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan DIY Yogyakarta sebagai provinsi yang paling banyak dituju.
Masyarakat mengonsumsi konten yang bervariasi di waktu yang berbeda
Video Analytic and Creation Engine (Video ACE) milik ADA memperlihatkan adanya perubahan konsumsi konten dalam bentuk video pada Ramadan, Lebaran, dan beberapa hari setelah Idul Fitri. Pada bulan Ramadan, masyarakat Indonesia banyak mengonsumsi konten yang menyajikan resep kue kering. Sementara itu, pada saat Lebaran masyarakat cenderung mengonsumsi konten yang berkaitan dengan keluarga dan kebersamaan. Beberapa hari setelah Lebaran, mereka mengonsumsi konten tentang arus mudik.
Kirill Mankovski, Managing Director ADA Indonesia, mengatakan bahwa tren di atas dapat dimanfaatkan oleh brand dan penjual dalam merencanakan aktivitas komunikasi Ramadan.
“Tidak ada satu startegi yang dapat diaplikasikan ke semua hal. Agar dapat terhubung dengan konsumen, brand dan pemasar perlu mengetahui minat, kebutuhan, hingga permasalahan yang dihadapi konsumen. Dengan demikian, mereka dapat senantiasa terhubung dengan konsumen,” ujarnya.
Sumber : tempo.co