Ini yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Ketika Ngobrol soal Virus Corona

Selasa 03 Maret 2020, 17:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Tersebarnya data dua pasien positif virus corona Covid-19 di Indonesia ke publik, menuai kecaman banyak pihak.

Dilansir dari suara.com, sebab penyebaran data pasien tersebut termasuk pelanggaran hak privasi pasien. Apalagi, data penyakit pasien adalah bersifat rahasia.

Secara umum, ada beberapa tindakan yang bisa kita lakukan untuk menghindari timbulnya stigma mengenai virus corona.

Berikut adalah beberapa tindakan yang boleh dan tidak boleh dilakukan menurut keterangan resmo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

DO - Membicarakan tentang penyakit yang disebabkan oleh virus vorona.

DON'T - Jangan cantumkan lokasi atau identitas etnis kasus corona. Seperti "Virus Wuhan", "Virus Cina", atau "Virus Asia". Nama resmi virus tersebut adalah COVID-19. "co" berarti corona, "vi" berarti virus, "d" berarti disease atau penyakit, dan 19 dicantumkan karena virus muncul pada tahun 2019.

DO - Boleh membicarakan tentang orang yang terdeteksi positif corona, orang yang sedang dirawat, orang yang telang dinyatakan sembuh, atau orang yang meninggal akibat COVID-19.

DON'T - Jangan mengasosiasikan orang-orang tersebut dengan sebutan "kasus COVID-19" atau "korban".

DO - Boleh berbicara mengenai "orang yang kemungkinan terdeteksi positif corona" atau "orang yang diduga terpapar corona".

DON'T - Jangan menyebut orang yang masih terduga dengan sebutan "suspek COVID-19" atau "suspek kasus".

DO - Boleh berbicara tentang "pengidap COVID-19".

DON'T - Jangan menyebut penderita tersebut sebagai "orang yang menularkan", "orang yang menginfeksi orang lain", "orang yang menyebarkan virus" karena istilah tersebut berkonotasi sebagai tindakan yang dilakukan secara sengaja.

DO - Bicarakan secara akurat mengenai resiko COVID-19 berdasarkan data ilmiah dan informasi petugas kesehatan terkini.

DON'T - Jangan mengulangi atau menyebarkan rumor yang belum terkonfirmasi. Hindari menggunakan istilah hiperbola yang menimbulkan ketakutan seperti "bencana", "kiamat" dan semacamnya.

DO - Bicarakan dengan nada positif. Tekankan pada efektivitas pencegahan dan perawatan. Penyakit ini bisa diatasi oleh beberapa orang. Ada beberapa langkah mudah yang bisa digunakan untuk melindungi kita dan orang-orang terdekat yang rentan akan penyakit ini.

DON'T - Jangan mempertegas pesan yang menyebarkan ketakutan atau ancaman.

DO- Pertegas pesan mengenai langkah perlindungan dan pencegahan, serta bagaimana melakukan pemeriksaan awal, uji kesehatan dan perawatan mengenai paparan virus corona.

 

Sumber : suara.com

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi23 Februari 2025, 06:21 WIB

Kabar Duka, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi Meninggal Dunia

Dedi Damhudi, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Bandung.
Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi meninggal dunia. (Sumber Foto: Istimewa)
Science23 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 23 Februari 2025, Potensi Turun Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025. (Sumber : Pixabay.com/@holgerheinze0)
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)