SUKABUMIUPDATE.com - Kepanikan tengah melanda masyarakat negeri ini setelah Indonesia mengonfirmasi adanya kasus WNI positif virus corona dan kini dirawat di RSPI Sulianti Saroso Jakarta.
Dilansir dari tempo.co, banyak mitos-mitos diedarkan lewat media sosial terkait cara penanganan virus corona. Dilansir dari who.int, berikut beberapa mitos tentang virus corona.
#Pengering tangan efektif membunuh virus corona
Tidak, pengering tangan tidak efektif membunuh virus ini. Untuk melindungi diri, Anda harus sering mencuci tangan dengan sabun dan mengeringkannya menggunakan tisu atau pengering tangan.
#Lampu ultraviolet bisa mensterilkan virus
Lampu ultraviolet tidak boleh digunakan untuk menstrelisasi tangan atau anggota tubuh lain karena bisa menyebabkan iritasi.
#Pemindai suhu tubuh efektif dalam mendeteksi virus corona
Pemindai suhu tubuh efektif mendeteksi orang orang yang sedang terkena deman karena suhu badan tinggi karena terinfeksi virus ini. Tetapi, kita tidak bisa mendeteksi orang yang terinfeksi virus namun belun terkena demam karena diperlukan 2-10 hari sebelum orang yang terinfeksi menjadi sakit dan demam.
#Menerima paket atau surat dari Cina tidak aman
Jawabannya aman. Orang yang menerima paket dari Cina tidak dalam risiko terinfeksi corona. Menurut analisis sebelumnya, virus corona tidak dapat bertahan hidup lama dalam objek seperti paket atau surat
#Hewan peliharaan dapat menularkan virus ini
Saat ini, belum ada bukti bahwa hewan peliharaan bisa terinfeksi virus corona. Tetapi tidak ada salahnya melindungi diri dengan mencuci tangan setelah bersentuhan dengan hewan karena bakteri E.coli dan Salmonella bisa menular antara hewan dan manusia
#Virus ini hanya menyerang orang yang sudah berumur
Orang-orang dengan berbagai umur bisa terserang virus corona. Orang tua dan orang dengan kondisi medis seperti asma, diabetes, dan penyakit jantung lebih riskan terkena virus ini.
Hingga kini virus corona telah menginfeksi 89.070 orang di seluruh dunia. Cina menjadi pusat penyebaran dengan jumlah pasien 80.026 orang. Sementara itu, korban jiwa akibat virus telah mencapai 3.044 orang. Provinsi Hubei di Cina mencatat 2.803 korban di antaranya.
Sumber : tempo.co