SUKABUMIUPDATE.com - Wabah virus corona yang terjadi di berbagai negara mulai mempengaruhi aktivitas pariwisata di Tanah Air. Dilansir dari tempo.co, pemerintah berupaya menggenjot kegiatan wisata dengan menyiapkan anggaran sebesar Rp 72 miliar. Salah satu cara yang dilakukan adalah promosi lewat para influencer atau orang yang berpengaruh di media sosial.
Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ari Juliano Gema mengatakan anggaran Rp 72 miliar itu dipakai untuk berbagai jenis promosi. "Termasuk menggunakan jasa influencer internasional," kata Ari Juliano Gema di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kamis, 27 Februari 2020. Alokasi dana untuk jasa pemengaruh tak akan dominan dari jumlah keseluruhan itu.
Anggaran untuk influencer, menurut dia, tak sampai 50 persen dari Rp 72 miliar. Sebab itu, pemerintah akan selektif dalam memilih pesohor di media sosial yang mampu menarik wisatawan, terutama turis mancanegara. Beberapa kriteria yang dipertimbangkan dalam memilih influencer antara lain popularitasnya, jumlah pengikut atau follower-nya, dan bagaimana pemengaruh itu dalam menyampaikan konten.
"Kami akan sangat memperhatikan Instagram, berapa (jumlah) followers," kata Ari Juliano Gema. Sejumlah influencer yang diseleksi, menurut dia, ada yang dari dalam dan luar negeri. Khusus pemengaruh dari luar negeri, pemerintah memilih mereka yang berasal dari kawasan Asia Tenggara dan Australia. "Karena itu besar sekali pasarnya."
Selain influencer, anggaran Rp 72 miliar tadi, Ari Juliao Gema melanjutkan, juga digunakan untuk insentif ke maskapai penerbangan dan berbagai pihak yang berkontribusi dalam mempromosikan pariwisata Indonesia. Contoh, ada diskon tiket pesawat USD 50 atau sekitar Rp 700 ribu.
Diskon tiket pesawat itu, kata dia, diberikan dalam tiga bulan ke depan bagi mereka yang akan datang ke sepuluh destinasi wisata di Indonesia yang telah ditentukan. "Diskon itu tidak ada hubungan dengan influencer," ucap Ali Juliano Gema.
Sumber: Tempo.co