SUKABUMIUPDATE.com - Meski tren tempat menginap saat berlibur kini sudah mulai bergeser ke arah vila dan apartemen. Tapi tidak lantas menghilangkan minat orang menginap di hotel sekedar untuk bekerja, atau sekedar tempat singgah.
Tapi sebuah fakta dan temuan menarik diungkap penelitian, tentang barang yang paling sehingga hilang di hotel, dan dicuri oleh para tamunya, seperti dikutip laman Telegraph, Jumat (6/12/2019).
Lebih dari 1000 hotel disurvei dalam penelitian ini dan kedapatan barang yang paling sering hilang adalah handuk. Mungkin sebagian menganggap itu boleh dibawa sebagai souvenir, padahal itu adalah properti hotel.
Penelitian ini dilakukan oleh Wellness Heaven Luxury & Spa Hotel Guide di hotel yang ada di Inggris dan Prancis. Didapatkan handuk 77,5 persen paling sering dicuri dari berbagai hotel. Menyusul sebanyak 65,1 persen mengaku kehilangan jubah mandi, berlanjut ke gantungan baju sebanyak 49,3 persen hotel merasa kehilangan.
Tidak hanya peralatan mandi ada juga barang yang masuk kategori 'konyol' untuk dicuci, misalnya kasur, televisi, hingga alat pembuat kopi.
"Tidak ada pebisnis hotel yang hendak membongkar koper tamu untuk mencari sampo. Kami sangat berharap tidak mencuri fasilitas ini," ungkap Jacob Tomsky, penulis Head in Beds.
Beruntung, kini banyak hotel-hotel yang menggunakan alat mandi mini, atau metode isi ulang sehingga kebiasan ini berubah. Tapi beberapa hotel tetap harus menyisikan anggaran karena dinding kamar mandi yang rusak akibat peralatan mandi yang diambil. Apalagi hotel bintang 4 dan 5 cenderung tidak pakai metode isi ulang, dan masih dalam bentuk botol sabun dan sampo berukuran besar.
"Pada kenyataannya, sebagian besar hotel cenderung akan memasukkan tamu tersebut dalam daftar hitam pencuri kecil, lalu akan menagihnya dalam kartu kredit atau saat check out, atau bahkan melaporkannya ke polisi," sambung Tomsky.
Sementara itu hotel sekelas Ritz-Carlton menyediakan peralatannya untuk diberi secara online, seperti jubah mandi, selimut, hingga handuk bermerek.
Sumber: Suara.com