SUKABUMIUPDATE.com - Menjadi orang tua adalah langkah besar dalam hubungan apa pun. Jika Anda telah memutuskan untuk memulai sebuah keluarga, bersiaplah untuk hidup bak roller coaster, terutama banyak persiapan yang harus disiapkan saat ingin punya anak.
Menjadi orang tua, tanggung jawab akan semakin besar. Bukan hanya pada pasangan, tapi pada anak yang harus dibesarkan dan dididik hingga dewasa.
Banyak orang tua yang menginginkan anak namun tidak memiliki persiapan yang cukup. Misalnya saja belum mapan secara keuangan, atau bahkan tidak siap secara mental sehingga muncul kepanikan ketika bayi sudah lahir. Karena itu, ada sejumlah persiapan mental yang harus dihadapi ketika ingin memiliki anak seperti dilansir dari Boldsky.com.
1. Siapkah secara emosional untuk hamil?
Kehamilan akan menghabiskan banyak waktu dan energi. Anda mungkin dibatasi untuk melakukan beberapa hal yang disukai. Perubahan bentuk tubuh dan hormon kehamilan juga akan menghancurkan pikiran dan bermain dengan emosi, yang bisa membuat marah atau kesal tanpa alasan. Tidak melakukan hal-hal yang disukai dapat membuat Anda frustrasi. Bahkan, akan ada perubahan besar dalam gaya hidup yang Anda harus siap secara emosional.
2. Siapkah menjadi ibu?
Menjadi ibu adalah pekerjaan tanpa pamrih, dengan pengorbanan tanpa akhir, dituntut untuk selalu waspada dengan bayi yang membutuhkan semuanya. Memberi makan, mandi, bersendawa, akan menjadi rutinitas sampai bayi cukup umur untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Anda mungkin juga harus meninggalkan karier untuk sementara waktu.
3. Me time hilang
Me time yang mungkin sering dilakukan untuk menyenangkan diri sendiri nyaris 100 persen akan hilang. Perhatian dan pekerjaan akan terfokus pada bayi dan itu akan terjadi setiap hari sampai anak cukup besar. Bahkan, waktu berkumpul dengan teman pun akan hilang. Persiapkan diri dengan kondisi ini agar tidak menjadi stres dan menimbulkan baby blues.
4. Tetap positif hadapi apapun
Sebagai orang tua , Anda mungkin harus menemukan situasi tertentu dalam hidup yang mungkin tidak pernah dialami sebelumnya. Pada saat-saat seperti itu, penting untuk memikirkan kepentingan bayi dan selalu berpikir positif. Selalu lebih baik untuk berkonsultasi dengan profesional medis jika memiliki masalah dengan bayi. Mereka akan membantu memastikan akar penyebab dan memberikan solusi.
5. Saring saran dari orang lain
Anda pasti akan menerima saran dan masukan dari orang lain seputar kehamilan. Namun, jangan semua saran dilakukan. Saring sesuai dengan kondisi kehamilan. Tanyakan hal-hal yang mungkin belum Anda ketahui atau ragukan. Jangan takut juga untuk menolak saran mereka jika dirasa tidak masuk akal.
6. Belajar mengelola perasaan
Apakah sedang marah atau sedih, penting untuk bersikap netral di sekitar bayi sesuai suasana hati yang dapat mempengaruhinya. Anda harus menemukan cara yang lebih baik untuk menyalurkan perasaan dengan cara yang tidak memengaruhi bayi. Bahkan, bayi mungkin menjadi titik penenang. Banyak ibu merasa tenang dan aman ketika bermain dengan bayi. Jika Anda stres karena bayi, carilah bantuan untuk menjaga bayi sebentar sampai Anda merasa lebih baik. Menjadi ibu tentu saja tidak berarti harus melepaskan diri. Sebagian besar waktu akan dihabiskan bersama bayi, penting untuk menemukan waktu untuk diri sendiri sesekali.
Sumber: Tempo.co