SUKABUMIUPDATE.com - Agatha Lydia Natania, Orang Muda Katolik (OMK) asal Bogor, ditunjuk Vatikan sebagai salah satu dari 20 anggota Badan Penasihat Pemuda Internasional, sebuah badan di bawah Departemen untuk Kaum Awam, Keluarga dan Kehidupan. Badan penasihat ini dibentuk untuk membantu meningkatkan pelayanan gereja bagi kaum muda.
Keanggotaan Agatha diumumkan oleh Departemen untuk Kaum Awam, Keluarga dan Kehidupan pada 24 November 2019. Selain perwakilan dari Indonesia, Vatikan juga memililih perwakilan dari negara Asia lainnya, termasuk Jepang dan India.
Di badan tersebut, gadis berusia 24 tahun ini ingin membawa suara orang muda dan memperjuangkan supaya orang muda lebih banyak diberikan kesempatan untuk berkembang dan mendapat pendampingan yang dapat mengembangkan dirinya.
“Sebagai orang Indonesia, saya juga ingin membawa pluralisme di Indonesia yang menjadi contoh nyata bagaimana manusia dari berbagai latar belakang dapat hidup berdampingan dan bekerja sama,” kata Agatha kepada Tempo.co, Kamis, 28 Oktober 2019.
Agatha yang merupakan lulusan Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, sebelumnya mewakili Indonesia pada acara International Youth Forum 2019 di Roma, Italia. Dia aktif dalam acara tersebut dengan menyuarakan suara orang muda Indonesia dan berperan sebagai moderator diskusi kelompok. Dia lalu terpilih terpilih dalam tim kecil untuk membuat surat kepada Paus Fransiskus sebagai laporan hasil kegiatan karena fasih berbahasa Inggris, Italia, dan Spanyol dengan fasih serta aktif falam forum.
Beberapa bulan setelah acara, dia mendapatkan kabar dicalonkan Vatikan menjadi salah satu anggota badan penasihat itu. Menurut Agatha, badan ini berperan konsultatif dan pembuatan proposal yang penting untuk dijalankan. Mereka juga akan membantu departemen atau dicastery untuk masalah-masalah yang berkaitan dengan pelayanan kaum muda.
Dilansir dari Katoliknews.com, Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Romo Antonius Haryanto menyambut baik penunjukan Agatha. Ia berharap Agatha dapat menyampaikan saran tentang program-program untuk orang muda Katolik di Indonesia. “Saya juga berharap dia akan menyoroti pluralisme di Indonesia dalam konteks dokumen Abu Dhabi. Orang muda Katolik perlu menghidupkan spirit ini.”
Sumber: Tempo.co