Raih Penghargaan, Empat Perempuan Ini Mendobrak Stigma Peneliti

Jumat 29 November 2019, 03:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com  - Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO menyebutkan rata-rata porsi perempuan peneliti di dunia hanya 30 persen dari total peneliti. Proporsi yang tidak seimbang itu juga berlaku di Indonesia. 

Dari jumlah yang sedikit itu, ada Swasmi Puwajanti, Ayu Savitri Nurinsiyah, Osi Arutanti, dan Widastuti Karim yang selama ini mengabdi demi kemajuan Indonesia di bidang ilmu pengetahuan. Keempat perempuan peneliti ini dianugerahi L’Oréal- UNESCO For Women in Science 2019. 

Swasmi Puwajanti, peneliti dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), menanggapi gender gap antara laki-laki dan perempuan dalam bidang penelitian khususnya di bidang nanomaterial yang masih didominasi laki-laki. Kebanyakan perempuan masih mengambil unsur keanekaragam hayati dibanding, misalnya, teknik atau nanomaterial seperti dirinya.

Sementara itu, menyangkut waktu untuk keluarga, yang terpenting bagi perempuan bergelar doktor ini ialah pembagian kerja sama dengan suami yang memang berbeda ranah bidang pekerjaan.

"Simpelnya sih kalau lagi urusan kerja ya kerja meneliti, misal lagi di rumah ya meluangkan waktu secara utuh dengan keluarga baik dengan anak dan suami. Saling kerja sama bagi kami salah satunya suami saya dan anak-anak ikut saya sekolah beasiswa S3 di Australia," ungkap Swasi yang ditemui usai penganugerahaan L’Oréal-UNESCO For Women in Science, Selasa 26 November 2019.

Tak berbeda dengan Swasmi, peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ayu Savitri Nurinsiyah mengatakan jika sampai hari ini ia bisa menepis stigma bahwa peremuan peneliti tak bisa membagi waktu antara kerja meneliti dengan keluarga.

Alumni Universitas Padjajaran ini sangat bersyukur mendapatkan pasangan sesama peneliti yang tanpa banyak menjelaskan sudah tahu seperti apa pekerjaannya. 

"Kalau peneliti sudah terlibat dalam bidang penelitian khusus akan menghabiskan banyak waktu di lokasi. Jadi teknisnya kami bergantian saja, misal saya yang lagi ada proyek maka suami jaga anak-anak, sebaliknya jika suami di lapangan maka saya yang menemani anak-anak," ucap ibu dua anak ini.

Sementara itu, Osi Arutanti mengatakan sangat bersyukur kariernya di bidang sains mendapat bimbingan dari para profesor yang memberikan kesempatan bagi perempuan untuk maju menjadi peneliti.

"Justru mereka lebih mengerti kalau ke perempuan juga suka ada kendala saat sedang mendapat halangan," ucap Osi yang ditemui usai penganugerahaan.

Selain itu, support system dari keluarga besar seperti orang tua juga berlaku bagi peneliti dari sejumlah lembaga ini. Beruntungnya, keluarga Osi tidak membedakan antara perempuan dan laki-laki jadi peneliti. Ayahnya bahkan memintanya sekolah tinggi agar jadi peneliti. "Sebab memang masih ada yang saya tahu, di keluarga teman saya masih ada stigma jika perempuan itu harusnya di rumah saja," imbuhnya.

Peneliti dari Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana Widastuti Karim meyakini di masa sekarang sudah tak ada lagi stigma kalau perempuan lebih rendah dari laki-laki. "Kalau dulu di jurusan saya perempuan cuma ada 20 sementara laki-laki 100. Lalu sekarang saya jadi dosen jumlahnya fifty-fifty," ucap Widiastuti.

Justru, kata Widiastuti menjadi perempuan peneliti khususnya di masa kini lebih punya banyak kelebihan jika dibanding laki-laki, kalau meneliti lebih tekun. 

"Belum lagi teman-teman laki-laki selama meneliti banyak melindungi dan menolong selama jalannya proses penelitian, kami tidak dibiarkan jalan sendiri," ucapnya ditemui usai penganugerahan L’Oréal-UNESCO For Women in Science di Jakarta, Selasa 26 November 2019.

Keempat pemenang ini, masing-masing akan menerima fellowship sebesar 95 juta rupiah dari L’Oréal Indonesia untuk mewujudkan penelitiannya.

Dilangsungkan sejak tahun 2004, L’Oréal-UNESCO For Women in Science mempunyai misi untuk mengakui, menyemangati, dan mendukung wanita di bidang sains, sehingga semangat perempuan di bidang sains meningkat. 

Umesh Phadke, President Director of L'Oréal Indonesia mengatakan progam ini telah memberikan fellowship kepada 57 perempuan peneliti di Indonesia, lima di antaranya telah menerima penghargaan internasional. 

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Bola31 Januari 2025, 10:30 WIB

Prediksi Persik Kediri vs Barito Putera di BRI Liga 1: H2H dan Susunan Pemain

Laga Persik Kediri vs Barito Putera akan berlangsung di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jumat, 31 Januari 2025 mulai pukul 15.30 WIB.
Pertandingan antara Persik Kediri vs Barito Putera dimulai pukul 15.30 WIB, Jumat, 31 Januari 2025. Foto: IG/@sports.indosiar
Keuangan31 Januari 2025, 10:16 WIB

Simak Baik-baik! Aturan dan Besaran THR untuk PNS Tahun 2025

THR dan Gaji ke-13 akan setara dengan gaji pokok yang ditambah tunjangan.
(Foto Ilustrasi) THR menjadi salah satu kewajiban perusahaan. | Foto: Freepik
Life31 Januari 2025, 10:05 WIB

Stop Overthinking! Kamu Tidak Sepenting Itu di Mata Orang Lain

Pernahkah kamu merasa cemas berlebihan tentang apa yang orang lain pikirkan tentangmu? Atau mungkin sering terjebak dalam pemikiran tentang sesuatu yang sudah terjadi, berpikir ulang tentang setiap kata atau tindakan yang kamu lakukan?
Ilustrasi Overthinking, Stop Overthinking! Kamu Tidak Sepenting Itu di Mata Orang Lain (Sumber : Freepik)
Nasional31 Januari 2025, 10:00 WIB

Mensos Dorong Masyarakat Miskin Bekerja di Dapur Makan Bergizi Gratis

Ada beberapa hal yang perlu dioptimalkan.
Menu MBG dengan susu pada Selasa (7/1/2025) di SMPN 12 Kota Sukabumi. | Foto: SU/Turangga Anom
Inspirasi31 Januari 2025, 10:00 WIB

Info Loker Jawa Barat Lulusan S1 Agribisnis/Agroteknologi, Cek Disini!

Berikut Info Lengkap Lowongan Kerja Lulusan S1 untuk Mengisi Posisi Marketing Officer.
Ilustrasi. Info Loker Lulusan S1 di Perusahaan Makanan. (Sumber : Pexels/AlwynDias)
Entertainment31 Januari 2025, 09:43 WIB

Makin Populer! Inilah 5 Fakta Menarik Tentang Choo Young Woo di The Trauma Code: Heroes on Call

Choo Young Woo adalah salah satu aktor muda yang semakin mencuri perhatian di industri hiburan Korea Selatan. Meskipun terbilang baru, karirnya mulai menanjak berkat sejumlah peran penting yang ia jalani.
Penampilan Choo Young Woo di Drama The Trauma Code: Heroes on Call (Sumber : Twitter/@iconickdramas)
Sukabumi31 Januari 2025, 09:39 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Gelar Serah Terima Jabatan Pejabat Struktural, Ini Nama yang Berganti

Agus memberikan pesan kepada pejabat yang berpindah tugas ke instansi lain.
Dinkes Kabupaten Sukabumi menggelar prosesi serah terima jabatan pada Kamis (30/1/2025). | Foto: SU/Turangga Anom
Sehat31 Januari 2025, 09:30 WIB

Jamur Dalam Ruangan, Mengenal Apa Itu Black Mold yang Berbahaya untuk Kesehatan

Pastikan ruangan memiliki ventilasi yang baik untuk mengurangi kelembaban yang dapat menyebabkan Black Mold.
Ilustrasi. Jamur Dalam Ruangan, Mengenal Apa Itu Black Mold yang Berbahaya untuk Kesehatan (Sumber : Pexels/RodionKutsaiev)
Film31 Januari 2025, 09:23 WIB

Banjir Pujian, Ini Fakta Menarik dari Drakor "The Trauma Code: Heroes on Call" yang Sedang Booming!

Drakor The Trauma Code: Heroes on Call belakangan ini sedang menjadi buah bibir di kalangan pecinta drama Korea.
Culikan Drakor The Trauma Code: Heroes on Call (Sumber : Twitter/@thalyonfilm)
Sehat31 Januari 2025, 09:00 WIB

Ternyata Bisa Jaga Kesehatan Mental, 12 Manfaat Buah Sawo yang Jarang Diketahui

Dikenal juga dengan nama sawo manila, buah ini berasal dari Amerika Tengah dan Meksiko, namun sekarang telah banyak dibudidayakan di berbagai negara tropis, termasuk Indonesia.
Ilustrasi. Buah sawo, dengan rasa manisnya yang khas dan teksturnya yang lembut, bukan hanya lezat untuk dinikmati tetapi juga kaya akan manfaat kesehatan. Foto: Pexels.com/@damrithpLodkham