SUKABUMIUPDATE.com - Dewi Anggraini Nurfadilah (30) atau biasa disapa dengan Dewi, merupakan salah satu dari sekian banyak pendaki gunung wanita. Ia saat ini mengikuti ajang Internasional Fjallraven Polar 2020.
Pemenang dari kompetisi ini, bakal disponsori untuk melakukan penjelajahan di Kutub Utara. Dewi bertekad untuk mengharumkan nama bangsa, berbekal pengalamannya sebagai pendaki gunung, “Saya yakin saya mampu menjadi wanita indonesia pertama yang akan mengibarkan sang merah putih dalam ekspedisi Kutub Utara 2020,”ungkapnya.
“Kedua ingin membuat sesuatu yang bisa dibanggakan untuk Indonesia, salah satunya dengan ekspedisi ke Kutub Utara untuk membawa nama harum Indonesia di kancah dunia,”katanya.
Dewi saat ini menduduki posisi ke-2 dengan 8.241 votes. Satu regional dalam ajang ini ia harus bersaing dengan kandidat dari delapan negara. Untuk mewakili Region Asia/Oceania (Indonesia, Malaysia, Thailand, Australia, New Zealand, Singapura, Vietnam, Philipina)
Dewi yang hijaber ini, sejak 2013 mendaki sebanyak 20 gunung seperti Gunung Papandayan, Gede Pangrango, Cikurai, Merbabu, Prau, Guntur, Slamet, Sumbing, Kerinci, Lembu, Ciremai, Semeru, Bromo , Latimojong, Lawu, Raung, Argopuro, Ijen, Sindoro dan Binaiya, Ambon. Iya menyebut beberapa gunung yang disebut ia kunjungi kembali.
"Mendaki gunung untuk menemukan satu titik kebahagiaan yang tidak pernah di dapatkan selain di gunung, hal itulah menjadi alasan untuk suka mendaki gunung,” katanya.
Gunung Kerinci menjadi salah satu gunung terfavorit bagi dirinya. Sementara Gunung Latimojong ia mendapatkan pengalaman yang paling terburuk dengan suasana yang begitu horor yang pernah dirinya alami.
Sejak 2018 dalam satu bulan minimal ia melakukan satu dan dua kali pendakian. Hobinya itu terganggu saat ia diserang tipes dan operasi usus buntu. Walhasil, jadwal booking mendakinya berantakan.
“Naik gunung itu sama seperti bertemu pacar, semangat, kangen dengan suasana gunung. Bukan karena sampai di puncaknya dan itu sepertinya biasa saja,"ujarnya. Justru kangennya itu di setiap perjalanan sangat melelahkan dan kesulitan yang dihadapi saat di alam. Hal lain yang membuatnya rindu terus mendaki, adalah suasana di tenda saat masak dan akrab dengan tim saat mendaki, lebih peduli sesama tim dan pastinya lebih mandiri.
"Untuk kehidupan sehari-hari, pelajaran yang bisa dipetik dari mendaki gunung bisa menjadi lebih menerima sesuatu, hal yang tidak pernah kita terima. Lebih ikhlas dalam menerima sesuatu," imbuhnya.
Selain itu, mendaki gunung adalah melawan keegoisan. Misalnya, saat alam sulit ditebak dan tidak bersahabat, ia harus memilih tak melanjutkan perjalanan.
Untuk Fjallraven Polar 2020, persiapan yang dilakukan adalah campign melalui media sosial, Whatsapp dan juga juga campign berkunjung ke komunitas anak gunung.
“Saya masih membutuhkan banyak bantuan berupa VOTE dari seluruh masyarakat Indonesia untuk mendukung saya menjadi hijaber pertama di Indonesia yang akan mewakilkan Indonesia dalam audisi Fjallraven Polar 2020 Ekspedisi ke kutub utara," ujarnya.
Dewi telah dipilih oleh lebih dari 8 ribuan voter untuk lolos ke tahap seleksi Fjallraven 2020. Dok. Pribadi
Hanya saja, Dewi harus mengumpulkan voters sebanyak-banyaknya sebelum dipilih oleh juri. Pengumpulan voters sudah dimulai pada 14 November beberapa waktu lalu dan akan berakhir pada 13 Desember mendatang.
Tak lupa, Dewi memberikan tata cara bagi orang-orang yang hendak memberikan voters. Pertama, buka website: bit.ly/voteindonesia2020, lalu klik vote. Kemudian login ke Facebook, lalu verifikasi, kemudian ikuti petunjuk. Anda dinyatakan telah melakukan voting sampai muncul tulisan “thanks for voting”.
Sumber: Tempo.co